Pengadilan Negeri Depok, Lembaga Hukum Pertama Konfirmasi Kasus Positif Via Rapid Test

30 April 2020, 22:01 WIB
ILUSTRASI COVID-19.* /PEXELS/

PIKIRAN RAKYAT - Satu tenaga honorer di Pengadilan Negeri Depok dinyatakan positif terjangkit virus setelah menjalani rapid test.

Namun belum dipastikan apakah tenaga honorer tersebut benar-benar positif terjangkit virus corona sehingga bisa terkena penyakit COVID-19.

Diketahui rapid test merupakan metode untuk mengeliminasi seseorang terpapar virus atau tidak.

Namun untuk mengetahui apakah virus yang dimaksud adalah virus corona maka harus dilakukan pengujian lebih lanjut dengan metode Polymerase Chain Reaction (PCR).

Baca Juga: Sinopsis Kindergarten Cop 2, Aksi Menyamar Agen FBI Jadi Guru TK Tayang Malam Ini 

Humas PN Depok, Nanang Herjunanto membenarkan bahwa salah satu tenaga honorer di lingkungan kerjanya dinyatakan reaktif setelah menjalani rapid test.

PN Depok menggelar rapid test bersama Puskesmas Cilodong yang diikuti oleh 20 orang di lingkungan tersebut. Kemudian satu orang menunjukkan reaksi.

Demikian disampaikan Nanang Herjunanto kepada Pikiranrakyat-depok.com saat dikonfirmasi pada Kamis, 30 April 2020.

"Jadi tidak bisa disimpulkan itu positif karena belum ada tes lanjutan PCR," kata Nanang Herjunanto.

Nanang menyampaikan pihak kemudian mengisolasi satu tenaga honorer sesuai dengan protokol kesehatan COVID-19.

Baca Juga: UPDATE Corona di Depok per Kamis 30 April: 10 Orang Sembuh dan 3 Kecamatan Catat Nol Kasus 

Selain itu identifikasi akan dilanjutkan ke metode selanjutnya yakni PCR untuk memastikan tenaga honorer ini dinyatakan positif COVID-19 atau bukan.

"Jadi sekarang baru ditindaklanjuti, orangnya diisolasi kemudian disuruh tes ulang (PCR)," kata dia.

Dia memastikan bahwa dalam rapid test tersebut hanya ada satu orang yang menunjukkan reaktif.

Lebih jauh, Nanang menyebut PN Depok sudah berupaya menerapkan protokol kesehatan COVID-19 seperti cuci tangan dan jaga jarak fisik sesuai arahan Kementerian Kesehatan.

Baca Juga: Ribuan Buruh Dirumahkan, 500 TKA Tiongkok Masuk Sulawesi Tenggara 

"Sebenarnya kami sudah melakukan itu semua," ujarnya.

"Tapi kan belum tahu kena COVID-19nya dimana, tertularnya bagaimana," katanya.***

Editor: M Bayu Pratama

Tags

Terkini

Terpopuler