Pemkot Depok Hati-hati Sebut Klaster Penularan Covid-19 meski Kasus Positif Tembus 514 Orang

26 Mei 2020, 10:58 WIB
WAKIL Ketua merangkap Jubir Gugus Tugas Percepatan Penanagan COVID-19 Kota Depok, Dadang Wihana saat ditemui di Balaikota pada Kamis, 19 Maret 2020.* /AMIR FAISOL/PR

PIKIRAN RAKYAT - Pemerintah Kota Depok masih sangat berhati-hati dalam membuka klaster penularan pandemi virus corona yang hingga Senin 25 Mei 2020 sudah menembus angka 514 orang.

Juru bicara bicara Gugus Tugas Percepatan Penanagan COVID-19, Dadang Wihana menyampaikan alasan untuk tidak membuka klaster penularan virus corona adalah untuk menjaga kondusivitas di lingkungan warga.

Dadang menyampaikan berkenaan dengan klaster penularan corona di Kota Depok menyangkut lembaga, organisasi, dan kelompok masyarakat.

Baca Juga: Kado Lebaran 2020, 749 Napi di Rutan Kelas I Depok Mendapatkan Remisi 

Hal ini disampaikan Dadang Wihana saat dikonfirmasi Pikiranrakyat-depok.com melalui sambungan telepon pada Senin 25 Mei 2020.

"Klaster mungkin kita belum bisa, karena ada yang terkait lembaga, organisasi, dan pokmas," kata Dadang Wihana.

Alih-alih menyampaikan klaster kepada masyarakat luas, Dadang mengatakan saat ini pihaknya lebih memilih untuk menyampaikan data-data kasus COVID-19 mulai dari orang tanpa gejala, orang dalam pemantauan, dan pasien dalam pengawasan bahkan kasus positif kepada Satgas Kampung Siaga.

"Yang terpenting adalah data kasus positif, ODP, OTG, dan PDP sudah disampaikan ke kecamatan atau kelurahan yang diteruskan ke RW Kampung Siaga," katanya.

Baca Juga: Kunjungan Keluarga Napi di Rutan Depok Diperketat, Pengunjung Wajib Cicipi Makanan Sendiri 

"Dalam minggu ini, satgas siaga juga akan bisa mengakses data kasus di wilayahnya melalui aplikasi," tuturnya.

Hingga Senin 25 Mei 2020, jumlah korban yang diidentifikasi terjangkit virus corona bertambah 13 orang dari 501 orang menjadi 514 orang.

Penambahan tersebut berasal dari tindaklanjuti program rapid test Kota Depok yang ditindaklanjuti dengan swab di Labkesda dan PCR di Laboratorium RSUI sebanyak 6 orang.

Termasuk tindak lanjut program rapid test yang diselenggarakan oleh BIN sehingga 3 orang dinyatakan positif usai ditindaklanjuti dengan uji swab.

Baca Juga: Kematian di AS Dekati 100.000 Jiwa, Donald Trump Tertangkap Kamera Tengah Asik Bermain Golf 

Sementara pasien dalam pengawasan di Depok masih berjumlah 1.407 orang.

Namun ada 729 orang yang sudah selesai diawasi sehingga menyisakan 678 orang yang masih diawasi.

Terdapat 3.694 orang dalam pemantauan. Sebanyak 2.128 orang sudah dinyatakan selesai sehingga menyisakan 1.566 orang yang masih dipantau.

Untuk kasus orang tanpa gejala di Depok, ada 1.619 orang.

Meski demikian, ada 714 orang tanpa gejala yang sudah dinyatakan selesai dipantau sehingga menyisakan 905 orang yang masih dipantau.***

Editor: M Bayu Pratama

Tags

Terkini

Terpopuler