Jelang Pembayaran Zakat Fitrah di Bulan Ramadhan, Harga Beras di Pasar Musi Baru Depok Stabil

- 29 April 2021, 16:05 WIB
Salah satu toko penjual beras di Pasar Musi Baru, Kota Depok, Jawa Barat.
Salah satu toko penjual beras di Pasar Musi Baru, Kota Depok, Jawa Barat. /Pikiran Rakyat Depok/Muhammad Faisal Akbar.

PR DEPOK – Memasuki pertengahan bulan Puasa Ramadhan, masyarakat kini tak hanya mulai berbelanja busana untuk menyambut Hari Raya Idulfitri atau Lebaran 2021.

Dalam beberapa hari ke depan, masyarakat khususnya umat muslim diperkirakan akan membayar zakat fitrah.

Untuk diketahui, zakat fitrah merupakan zakat jiwa yang dibayarkan saat bulan Ramadhan hingga jelang Salat Idulfitri.

Baca Juga: Klaim Penetapan KKB sebagai Teroris Sudah Tepat, Hamdan Zoelva: Seharusnya Sudah Lama Dilakukan Pemerintah

Sebelumnya, Direktur Utama Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), Mohamad Arifin Purwakananta memberikan keterangan terkait besaran pembayaran zakat fitrah.

Ia menjelaskan bahwa pembayaran zakat fitrah di Indonesia setiap tahunnya menggunakan standar beras 2,5 kilogram atau setara 3,5 liter beras.

Menurut penuturannya, jumlah beras yang dibayarkan untuk zakat fitrah berlaku sama di semua daerah di Indonesia.

Lebih jauh, pembayaran zakat fitrah tak harus dengan beras, tetapi dapat menyesuaikan dengan makanan pokok di setiap masing-masing daerah.

Baca Juga: Karangan Bunga Banjiri Polri Usai Munarman Ditangkap, Rocky: Kelihatan Ada Skenario yang Diketahui oleh Buzzer

Dipantau Pikiranrakyat-Depok.com dari lapangan, harga beras di Pasar Musi Baru, Kota Depok, Jawa Barat relatif stabil.

Hal tersebut diketahui melalui keterangan dari salah satu pedagang beras di Pasar Musi Baru, bernama Yuli.

Yuli menerangkan bahwa dirinya tidak menjual Raskin atau Beras untuk Keluarga Miskin.

“Saya enggak jual raskin,” kata Yuli pada Kamis, 29 April 2021.

Baca Juga: Tegas Sebut Nadiem Tidak Cocok Jadi Mendikbud-Ristek, Gus Umar: Dia Sibuknya Urusan Jilbab SKB 4 Menteri Doang

Sebagai informasi, Raskin merupakan sebuah program bantuan pangan bersyarat yang diselenggarakan oleh Pemerintah Indonesia.

Program tersebut berupa penjualan beras di bawah harga pasar kepada penerima tertentu. Program ini dimulai pada Januari 2003.

Selanjutnya, Yuli menuturkan bahwa harga beras yang dijual paling murah per liter dibanderol dengan harga Rp7.500.

Selain itu, dia juga mengatakan bahwa harga beras termahal di tokonya yakni mencapai Rp13.000 per liter.

Baca Juga: Tak Kunjung Dapat Izin Temui Munarman, Aziz Yanuar: Kita Bawa Baju dan Makanan tapi Tak Dibolehkan Pihak Rutan

“Yang paling murah Rp7.500 (itu) harga paling murah, sampai harga Rp13.000 per liter, bukan kilogram,” ucapnya.

Lebih lanjut, Yuli mengakui bahwa dirinya tidak menjual beras dengan kelas atau kualitas, baik premium maupun medium.

“Enggak ada yang premium atau apa, nggak mengerti saya. Pokoknya, jualannya dari harga Rp7.500, Rp8.000, Rp8.500, Rp9.000 sampai Rp13.000. Paling tinggi (harganya) Rp13.000,” katanya.***

Editor: Ramadhan Dwi Waluya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x