“Mentang-mentang di sekitar ‘kasir’, maka ‘ASN kasir’ dapat empat kali insentif, yang lain enggak dapat,” kata Rocky Gerung seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari kanal YouTube Rocky Gerung Official pada Jumat, 7 Mei 2021.
Menurutnya, koordinasi kebijakan di dalam pemerintahan akhirnya berantakan karena tidak adanya ‘payung’ kepemimpinan.
Baca Juga: Guntur Romli Unggah Foto Habib Rizieq di Penjara: Doakan Mereka Tetap Bangga dan Betah Tinggal Lama
“Kan enggak mungkin orang mempersoalkan bahwa Sri Mulyani tidak adil kalau dari awal orang tahu Sri Mulyani sebetulnya enggak pernah dapat poin untuk menjalankan kebijakannya,” tuturnya.
“Jadi saya tetap menganggap bahwa permainan politik hari ini itu menunjukkan ketidakmampuan Istana untuk mengkoordinir isu,” ucap Rocky Gerung lagi.
Ia menjelaskan bahwa sistem penggajian Kemenkeu sebelumnya juga diistimewakan lantaran dianggap harus bekerja keras dengan ketelitian dan sebagainya.
“Jadi insentif diberikan pada wilayah-wilayah yang beban kerjanya itu mengandung risiko lebih besar. Itu hal yang standar,” ujar Rocky Gerung.
Kemudian, pria berusia 62 tahun ini mempertanyakan, apakah hal itu berarti bahwa pegawai Kemenkeu mau merayakan Hari Raya Lebaran lebih panjang dari ASN lainnya karena uangnya lebih banyak.
“Yang terjadi hari ini adalah kekacauan yang ditimbulkan oleh (adanya situasi) saling tidak percaya di Istana,” kata Rocky Gerung.***