Bank Sampah di Depok Masih Fluktuatif, DLHK Dorong Terbentuknya UPS di Tiap Kelurahan

- 9 Juni 2021, 17:00 WIB
Ilustrasi sampah.
Ilustrasi sampah. /Emmet/Pexels

Hingga saat ini, tercatat sudah ada 30 UPS organik dan akan terus dioptimalkan.

"Yang baru saja dioperasionalkan adalah pengolahan sampah setempat menjadi bahan bakar atau palet pengganti kayu bakar. Mudah-mudahan upaya ini bisa mengurangi produksi sampah dari masyarakat yang masuk ke TPA Cipayung," ujarnya.

Selain itu, menurut Ety pihaknya juga telah melakukan beberapa langkah penanganan sampah di Depok, salah satunya melalui pemilahan sampah.

"Pemerintah Kota (Pemkot) berhasil melakukan pengurangan sampah yang dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cipayung sebanyak 30 persen. Hal ini karena sebagian masyarakat sudah melakukan pemilahan sampah," ujarnya.

Baca Juga: Tegur Kepala BPKH Soal Pembatalan Haji, MS Kaban: Para Jemaah Haji Jangan Dimain-mainin, Gak Takut Kualat?

Sebelumnya, Ety mengajak seluruh masyarakat kota Depok untuk bisa mewujudkan Indonesia Bebas Sampah 2025.

Untuk merealisasikannya, DLHK kota Depok meminta peran serta dan kesadaran masyarakat agar bisa memilah sampah dari rumah masing-masing.

Ia mengatakan untuk mengurangi sampah di Indonesia, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Republik Indonesia mencanangkan 30 persen pengelolaan sampah dilakukan masyarakat, sedangkan 70 persennya berupa penanganan sampah.

Menurutnya, 30 persen pengelolaan sampah oleh kita (masyarakat), caranya dengan pemilahan itu. Sedangkan 70 persennya penanganan, biasanya di Pemerintah Kota (Pemkot) seperti mengaktifkan Unit Pengelola Sampah (UPS), bank sampah dan sebagainya.

Baca Juga: Hoaks atau Fakta: Presiden Jokowi Dikabarkan Copot Jabatan Yaqut Cholil sebagai Menteri Agama, Simak Faktanya

Halaman:

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x