Bocah yang Sempat Viral karena Hobi Minum Bensin, Kini Mulai Tinggalkan Kebiasaannya Berkat Kemensos

- 19 November 2021, 08:05 WIB
 Ilustrasi bensin./PIXABAY
Ilustrasi bensin./PIXABAY /

PR DEPOK - Beberapa waktu yang lalu, sempat viral bocah asal Tanjung Balai, Sumatera Utara, berinisial A yang berumur 11 tahun karena kebiasaannya yang tak lazim, yakni meminum bensin.

Bahkan, ketika dirinya baru berumur sekitar satu tahun, dia sudah memakan pecahan beling, keramik, hingga paku.
 
Usai viral, dirinya dikabarkan langsung dibawa menuju dokter psikologi yang berlokasi di Balai Bahagia Medan, Sumatera Utara untuk menjalani pemulihan.
 
 
Berdasarkan kabar yang dihimpun, belum lama ini dikabarkan bocah tersebut sudah mulai meninggalkan kebiasaan buruknya itu.
 
Berkat pembinaan dari Kementerian Sosial (Kemensos), Kepala Sub Bagian Tata Usaha Balai Negara Medan, Budi Prayitno mengatakan kebiasaan bocah tersebut sudah mulai teralihkan dalam kurun waktu dua minggu pemulihan.
 
"Perilaku A ini sempat viral karena kecanduan meminum bensin. Tapi sejak dua pekan, dia kita bina di sini, kebiasaan itu mulai teralihkan," kata Budi Prayitno dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Antara.
 
Budi menambahkan bocah tersebut seringkali mengonsumsi bensin kendaraan bermotor dengan bahan bakar minyak berjenis Pertalite dan Premium sejak lima tahun yang lalu.
 
Penyebab utama bocah tersebut bisa sampai kecanduan meminum bensin dikarenakan pola asuh yang diberikan orang tuanya yang tidak terkontrol dan terkesan permisif.
 
Akan tetapi, orang tuanya mengaku bahwa bocah tersebut memiliki penyakit epilepsi, yang dapat mempengaruhi tingkat emosionalnya apabila mendapati keinginan yang tidak terpenuhi.
 
 
Ia menambahkan bocah tersebut kini mulai meninggalkan kebiasaannya itu, dan kini lebih sering menyibukkan diri untuk bermain.
 
"Pelan-pelan kami dampingi A untuk mengalihkan kebiasaannya meminum bensin. Caranya kita perbanyak kegiatan bermain," ujarnya menjelaskan.
 
"Dia mulai sibuk bermain. Ada perawat masih muda, sudah seperti abang buat dia. Kita perbanyak aktivitas yang buat dia lupa," terangnya.
 
Budi mengatakan bahwa pihaknya belum dapat memastikan bocah tersebut untuk pulang, sampai bocah tersebut benar-benar sudah lupa dengan kebiasaannya meminum bensin.
 
Meski begitu, ia menuturkan bahwa Kemensos telah menanggung seluruh biaya perawatan bocah tersebut selama dalam penanganan di Balai Bahagia Medan, Sumatera Utara.
 
"A baru boleh pulang setelah benar-benar meninggalkan kebiasaannya. Semuanya diputuskan oleh psikolog," pungkas Budi.***
 

Editor: Adithya Nurcahyo

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x