Pilkada Depok 2020: Usung Wakil Wali Kota Depok saat ini, Gerindra dan PDI-P Resmi Berkoalisi untuk Runtuhkan Dinasti Politik PKS

- 28 Januari 2020, 10:04 WIB
MOMEN pengesahan koalisi PDI-P dan Gerindra dalam Pilkada Depok 2020.*
MOMEN pengesahan koalisi PDI-P dan Gerindra dalam Pilkada Depok 2020.* /PRIBADI IKRAVANY HILMAN

PIKIRAN RAKYAT - Dalam politik berlaku adagium 'Tak ada musuh ataupun kawan abadi, karena yang abadi hanya kepentingan'. Begitulah cerminan realitas politik menjelang Pilkada Depok 2020.

Gerindra yang dulu berkoalisi dengan PKS dalam mengusung Mohammad Idris dan Pradi Supriatna di Pilkada Depok 2015, kini mengambil sikap untuk balik melawan.

Sekarang, Gerindra dan PDI-P sudah mantap berkoalisi dengan mencalonkan Pradi Supriatna sebagai calon Wali Kota Depok periode 2021-2026, sekaligus menetapkan musuh bersama bernama PKS.

Baca Juga: Setelah 23 Hari Hilang, Gadis 16 Tahun di Depok Ditemukan Sebagai PSK

Sekretaris DPC PDI Perjuangan Depok, Ikravany Hilman menilai, berkoalisi dengan Gerindra adalah pilihan paling rasional dalam merespons politik elektoral di Depok hari ini.

Dia tanpa ragu mengatakan, dinasti politik PKS yang berkuasa dalam 15 tahun belakangan berpotensi runtuh.

"Data survei internal menunjukkan, petahana, baik Mohammad Idris dan Pradi sama-sama mengantongi tingkat elektabilitas setara. Artinya, kesempatan untuk menang terbuka lebar," katanya saat Pikiran-Rakyat.com jumpai di ruang Fraksi PDI-P DPRD Depok pada Senin, 27 Januari 2020.

Alasan di balik koalisi Gerindra dan PDI-P, kata dia, dilatarbelakangi oleh beragam faktor. Pertama, sosok Pradi dinilai mampu menjadi pesaing kuat dan diyakini bisa menang melawan calon yang diusung PKS.

Baca Juga: Ditakutkan Menyebar ke Depok, Dinas Kesehatan Segera Terbitkan Surat Edaran Bahaya Virus Corona

Kedua, elektabilitas dan popularitas Gerindra dan PDI-P di Depok cukup kuat. Itu tercermin dalam perolehan kursi di DPRD. Lalu, alasan yang terpenting karena kedua partai mempunyai persamaan ideologi.

Saat disinggung mengapa PKS tak bisa menjadi teman di Depok, Ikra menegaskan, PDI-P punya perbedaan ideologi mencolok dengan partai yang berada di luar barisan pemerintahan Presiden Joko Widodo itu.

"PDI-P dengan PKS di Pilkada Serentak 2018 boleh saja berkoalisi di beberapa wilayah, tapi mustahil untuk di Depok. Kami sudah muak dengan rezim yang selama ini memimpin. Depok sudah saatnya bangkit dari segala problematika kota yang ada," katanya.

Baca Juga: Viral, Video Pengendara Motor Berbondong-bondong Lawan Arus di Depok

Dikatakannya, ragam masalah di Depok yang tak kunjung beres merupakan imbas dari absennya pemimpin yang tak kuasa memahami realitas, sehingga lemah dalam menelorkan kebijakan.

"Menentukan ikon saja tidak konsisten. Katanya kota belimbing, tapi di mana belimbingnya? Sampai sekarang belum ada sentra budidaya belimbing," ucapnya.

Pembangunan kota, dia menjelaskan, harus bersifat inklusif, yang merangkul semua kalangan masyarakat.

"Masyarakat Depok itu multikultural. Tak semuanya Betawi. Jadi, pembangunan sifatnya harus partisipatif tanpa pandang bulu," tuturnya.

Baca Juga: Lokasi SIM Keliling Depok Hari Ini, 28 Januari 2020

Guna mewujudkan pembangunan inklusif itu, PDI-P bakal menggalang kekuatan politik dari partai lain, semisal Golkar, PAN, Demokrat, hingga PPP.

"Komunikasi politik dengan partai lain terus kami lakukan sampai nanti menit akhir. Sekarang semua harus tahu, lawan bersamanya adalah PKS dan tujuannya membangun Depok yang lebih baik," ujarnya.***

Editor: M Bayu Pratama


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x