PIKIRAN RAKYAT - Idealnya seluruh pasar tradisional skala kecil ataupun besar harus memiliki label Standar Nasional Indonesia (SNI), karena hal tersebut untuk meningkatkan kenyamanan transaki pembeli di pasar.
Terkadang kita malas untuk pergi ke pasar dengan alasan kurang nyaman.
Sehingga pembeli lebih memilih ke supermarket untuk sekedar membeli kebutuhan meskipun perbedaan harga bisa dibilang lebih mahal dengan harga yang ada di pasar.
Baca Juga: Kemenkes RI: Indonesia Sudah Mampu Mendeteksi Virus dan Sudah Terakreditasi oleh WHO
Tidak hanya itu pasar dikenal dengan ramainya orang, banyaknya sampah yang bertumpuk, sehingga menimbulkan bau yang tidak sedap.
Untuk itu Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kota Depok berencana menjadikan dua pasar tradisional sebagai pasar Standar Nasional Indonesia (SNI).
Tahun ini akan ada pasar yang diusulkan untuk menjadi pasar SNI Kedua pasar tersebut yaitu Pasar Tugu dan Pasar Cisalak.
Baca Juga: Jadwal SIM Keliling Depok Hari ini Jumat, 7 Februari 2020
Dikutip oleh Depok.Pikiran-Rakyat.com dari situs resmi pemerintah Kota Depok pada Jumat, 7 Februari 2020 Kepala Disdagin, Zamrowi mengatakan, pemilihan kedua pasar tersebut sebagai pasar SNI karena telah memenuhi berbagai persyaratan.
Persyaratan yang harus dipenuhi mulai dari pengelolaan pasar, zonasi pedagang, fasilitas penunjang, hingga kebersihan pasar.
“Selain itu, Pasar Tugu juga meraih peringkat kedua lomba pasar tingkat Jawa Barat. Termasuk Pasar Cisalak meraih peringkat enam di lomba yang sama,” tuturnya.
Baca Juga: Kirk Douglas Aktor dengan Sederet Penghargaan, Sosoknya Dihormati di Hollywood
Zamrowi menjelaskan, terdapat 40 indikator yang harus dipenuhi sebagai pasar SNI.
“Untuk menjadi pasar bersertifikat SNI, bukan pekerjaan yang ringan bagi kami, supaya hasilnya maksimal, kemarin kami melakukan sidak ke dua pasar tersebut guna mengevaluasi fenomena di lapangan,” terangnya.
Kebersihan pasar menjadi indikator utama dalam penetapan pasar SNI ini, sebab dengan pengelolaan sampah yang baik akan membuat pasar terlihat menjadi lebih bersih dan terawat, sehingga transaksi penjual dan pembeli pun akan semakin nyaman.
Baca Juga: Indonesia dan Singapura Sepakati Perjanjian Terbaru untuk Perangi Penggelapan Pajak
Selain lingkungan yang kotor, ada masalah lain yang harus dibenahi demi meningkatkan kenyamanan masyarakat.
“Dari dua pasar ini fenomenanya sama. Mungkin yang harus dibenahi adalah lahan parkir dan pedagang yang berjualan di luar pasar, itu harus kami evaluasi,” tandasnya.***