Pilkada Depok 2020, Koalisi Tertata Berada di Antara Dua Pilihan

- 20 Februari 2020, 12:24 WIB
DEKLARASI Koalisi 4 partai (Demokrat, PAN, PKB, PPP) yang menamakan diri Koalisi Tertata, Sabtu 1 Februari 2020.*
DEKLARASI Koalisi 4 partai (Demokrat, PAN, PKB, PPP) yang menamakan diri Koalisi Tertata, Sabtu 1 Februari 2020.* /ROHMAN WIBOWO/PR/

PIKIRAN RAKYAT - Koalisi Tertata masih gamang menentukan figur yang bakal diusung dalam Pilkada Depok 2020.

Koalisi gemuk yang terdiri atas Demokrat, PAN, PKB, dan PPP itu, justru masih berkutat pada penentuan kriteria calon.

Sementara koalisi lain seperti PDIP-Gerindra sudah mantap menyebut nama.

Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrat Depok Edi Sitorus menuturkan, koalisi Tertata masih disandera dua opsi.

Baca Juga: Diperkirakan Ada 20 Klinik di Jakarta, Polisi Buru Dokter Penerima Kosmetik Abal-abal dari Depok

Baca Juga: Tak Ada yang Menyadari, Seorang Bule Berpura-pura ke Bali dengan Berfoto di Gerai IKEA

Antara berharap kepada sosok internal koalisi atau memberi mandat untuk calon petahana: Mohammad Idris atau Pradi Supriatna.

“Kami masih menggodok kesepakatan seperti apa kriteria yang pas buat diusung sembari membuka peluang berkoalisi dengan kekuatan lain karena kami ingin bangun koalisi yang besar,” katanya saat dihubungi Pikiran Rakyat, Rabu 19 Februari 2020.

Dia menjelaskan, koalisi Tertata tak ingin gegabah mengusung calon selama belum ada kesepakatan antarempat partai ihwal kriteria sosok pemimpin.

Ketua Komisi C DPRD Depok itu mengklaim, koalisi yang terbentuk merupakan bagian dari pendidikan politik untuk para kader.

Baca Juga: Pesepakbola Prancis Dihukum Larangan Bermain 5 Tahun Setelah Mengigit Kemaluan Lawannya

“Koalisi ini datang dari kekuatan-kekuatan partai medioker di parlemen yang ingin menunjukkan tajinya kepada partai-partai besar. Karena itu, kami bersekutu dan beroleh 12 kursi gabungan yang bisa mengusung calon wali dan wakil sendiri. Di sinilah pendidikan politik yang kami maksud,” ucapnya.

Untuk itu, koalisi Tertata, kata dia, harus memastikan calon yang nanti diusung, baik dari kalangan internal atau petahana yang bisa mewakili kegelisahan masyarakat Depok.

“Kami tak mau hanya mengusung tanpa menawarkan konsep pembangunan terhadap sang calon. Kalau cuma mengusung, lantas di mana dampak politisnya buat partai?” tanya Edi retoris.

Baca Juga: Simak 6 Fakta Tentang Ajudan Pribadi yang Kini Jadi Duta Antinarkoba

Dia juga mengatakan, salah satu kriteria sosok pemimpin yang akan datang wajib membangun Depok secara inklusif sehingga dampaknya menyejahterakan masyarakat yang tersebar di 11 kecamatan di Depok.

“Pembangunan jangan cuma di Margonda. Kami ingin pembangunan yang merata hingga ke bagian barat dan timur.

“Makanya, selain mematok kriteria, kami juga menyusun konsep pembangunan yang nanti kami sodorkan kepada calon yang diusung. Harapannya, ketika dia menang, program kami bisa masuk ke rencana pembangunan jangka menengah daerah,” katanya.

“Idris dan Pradi sama-sama bagus. Kami intens bangun komunikasi politik dengan mereka,” ucapnya.

Anggota DPRD Depok sekaligus anggota tim pemenangan daerah PKS, Ade Supriyatna pernah menyebut, koalisi Tertata bakal segera merapat ke PKS.

“Insya Allah mereka akan dukung calon dari PKS. Karena, sejauh ini kami sudah melakukan lobi politik dengan keempat partai itu,” katanya Januari 2020 lalu.*** 

Editor: Yusuf Wijanarko


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x