Network
/photo/2020/02/25/2755584053.jpg)
PIKIRAN RAKYAT - Hasan merintis usaha ternak ayamnya sedari 2006. Lebih dari sedekade, usahanya kian berkembang hingga hasil ternak unggasnya menembus 2.500 ekor ayam.
Kini hasil ternaknya hilang separuh. Bukan mati terkena virus, melainkan karena bencana alam. Atap peternakannya roboh usai tak kuasa menahan terjangan angin puting beliung. Ribuan ayam yang berada di bawahnya pun seketika meregang nyawa.
Peristiwa itu terjadi Senin, 24 Februari sekira pukul 23.00 WIB. Saat angin puting beliung datang, Hasan sedang bersantai di rumah, setelah lelah seharian mengurus ayam-ayamnya yang selama ini jadi lumbung penghasilan.
Baca Juga: 1.000 Tamu Hotel Ini Terpaksa Dikarantina Setelah Satu Orang Dinyatakan Positif Virus Corona
"Saya di rumah. Boro-boro mikirin peternakan. Atap rumah saya aja berterbangan disapu angin puting beliung," katanya sembari menengok kandang ayamnya yang hancur.
Dia berujar selama ini bisa mendulang untung berkat panen yang saban tiga bulan sekali. Namun angin puting beliung tengah malam itu meniup setiap pundi-pundi keuntungan.
"Saya merugi Rp 100 juta," katanya dengan suara parau.
Baca Juga: Perjanjian Gencatan Senjata Mulai Berlaku di Gaza
Jumlah kerugian itu, kata dia, perhitungan dari 1.000 ayamnya yang mati tertimbun reruntuhan atap. Ditambah, dengan kerugian atas hancurnya kandang ayam yang seluas 200 meter persegi.
Untuk semua kesusahannya, dia berharap uluran tangan dari pemerintah kota Depok. Dari pantauan tim Pikiranrakyat-depok.com bantuan yang ada baru sebatas pembersihan puing-puing. Ada dari Damkar, Polri, dan TNI.
