Depok Krisis VTM, Pelaksanaan PCR bagi Puluhan Pasien Positif Covid-19 Terhambat

- 3 April 2020, 20:39 WIB
ILUSTRASI rapid test virus corona Covid-19.*
ILUSTRASI rapid test virus corona Covid-19.* /ADE BAYU INDRA/PR/

PIKIRAN RAKYAT - Virus Transport Media (VTM), sebuah media yang dibutuhkan untuk membawa hasil swab, pengambilan lendir tenggorokan pasien suspect corona.

Sayangnya, Kota Depok saat ini tengah mengalami krisis alat tersebut lantaran masih menunggu dari Kementerian Kesehatan atau bahkan pihak ketiga.

Kepala Dinas Kesehatan, Novarita mengklaim pihaknya sudah melakukan pemesanan alat tersebut sejak dua minggu lalu hanya sampai saat ini alat tersebut belum diterima.

Saat ini terdapat 65 warga yang dinyatakan positif Covid-19 yang sedang dilakukan karantina mandiri usai menjalani pemeriksaan rapid test Covid-19.

Baca Juga: Singgung Partai Politik, Bawaslu Depok: Jangan Berlebihan Berikan Bantuan 

Kendati begitu, sejumlah warga tersebut masih harus menunggu proses uji swab dengan menggunakan metode reaksi berantai polimerase atau polymerase chain reaction (PCR) di Kementerian Kesehatan.

Demikian disampaikan Novarita kepada Pikiranrakyat-depok.com saat dihubungi melalui sambungan telepon pada Jumat, 3 April 2020.

"Swab itu harus ada bahannya. Bahannya belum datang-datang dari rekanan, kan kita beli. Dari kemenkes juga kami mengajukan, belum datang. Sudah sejak 1-2 minggu lah," kata Novarita.

Nova menyampaikan penyediaan VTM sangat mendesak untuk membawa hasil swab dan kemudian diserahkan ke laboratorium di RSUI atau di pusat.

Baca Juga: Imbas Penundaan Pilkada, Bawaslu Depok Nonaktifkan Ratusan Panwas Kecamatan dan Kelurahan 

"Yang kami beli VTM itu, media untuk meletakkan hasil swab. Jadi setelah kita ambil swab tenggorokan, kan kita masukin ke media tuh, nah itu medianya yang kita beli," katanya.

Lebih jauh, Nova menyebutkan Dinas Kesehatan kata dia juga sudah memberikan pelatihan bagi tenaga medis di Kota Depok untuk pengambilan swab tenggorokan, sebagai metode pemeriksaan Covid-19.

"Kemaren tenaga lab kita pelatihan nih, jadi sudah bisa tuh ngambil. Kita latih. Nanti mereka kalau sudah ada medianya, mereka ngambil kirim, itu lebih cepat. Kalau enggak kan lama karena kita nunggu giliran," tutur Nova.

Hingga Jumat 3 April, jumlah kasus Covid-19 di Kota Depok terus meningkat bahkan sudah mencapai 55 orang yang terkonfirmasi positif COVID-19.

Baca Juga: PSBB Belum Diterapkan, Wali Kota Depok Lebih Pilih Kampung Siaga Cegah Pandemi Corona 

Kendati begitu 10 orang sudah dinyatakan selesai dan 6 orang di antaranya meninggal dunia.

Sementara untuk pasien dalam pengawasan ada sekira 379 orang yang masih diawasi kesehatannya lantaran terpapar virus corona.

Orang Dalam Pemantauan (ODP) berjumlah 1.687 orang, 235 orang di antaranya sudah selesaj dan masih dalam pemantauan 1.452 orang.***

Editor: M Bayu Pratama


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x