Sementara sisanya dialokasikan kepada ojek pangkalan dan sejumlah pekerja non formal lainnya.
"Jatah utk organda 900-1000, dari 2.000 yang harusnya didapatkan. Itu yang polres," imbuhnya.
Berdasarkan pantauan Pikiranrakyat-depok.com di Simpang Depok sejumlah sopri angkot 06 sempat bersitegang, menanyakan kapan mereka mendapatkan bantuan sosial dari pemerintah.
Baca Juga: Cara Mendapatkan Nomor IMEI untuk Ponsel yang Dibeli dari Luar Negeri, Unduh Aplikasi Ini
Pasalnya, sopir angkot merupakan salah satu warga terdampak bencana Virus Corona atau COVID-19. Saat ini Pemerintah Kota Depok membatasi jumlah penumpang yang boleh diangkut selama PSBB berlangsung.
Salah satu sopir angkot 06, Edi Irwan mengaku selama PSBB pendapatannya sangat turun drastis.
Dia menyebutkan hanya bisa membawa uang Rp 30.000 per harinya sementara kalau hari-hari biasa pendapatannya bisa mencapai Rp 90.000-Rp. 110.000.
Baca Juga: Cek Fakta: TKA Asal Tiongkok Disebut Kembali Masuk Indonesia, Simak Faktanya
"Ridwan Kamil kan bilang rakyat Jawa Barat jangan sampai kelaparan tapi realisasinya tidak ada. Di RT RW juga hanya berapa persen yang dapat. Terus kita mencari rezeki juga dipersempit harusnya kita bawa 7-8 orang diturunin jadi 5 orang dari sini ke Terminal. Anak istri kita mau makan apa?," tutur Edi.
"(Bansos) belum sama sekali (diterima). Jadi kita sudah bicara juga melalui online dan di Youtube itu tidak ada tanggapan. Mungkin dengan cara begini kita didengar kali ya," tambahnya. ***