Seminggu PSBB di Depok Dinilai Tidak Efektif, IDI Minta Transportasi untuk Disetop

- 21 April 2020, 20:22 WIB
Ketua Satgas Covid-19 IDI Kota Depok, dr Alif Noeriyanto Rahman saat ditemui Pikiranrakyat-depok.com di RS Bunda pada Senin, 6 April 2020.*
Ketua Satgas Covid-19 IDI Kota Depok, dr Alif Noeriyanto Rahman saat ditemui Pikiranrakyat-depok.com di RS Bunda pada Senin, 6 April 2020.* /AMIR FAISOL/PR

Baca Juga: Penduduk India Nyalakan Lilin untuk Perangi 'Darkness of Coronavirus' 

Demikian disampaikan dr. Alif Noeriyanto kepada Pikiranrakyat-depok.com saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon pada Selasa, 21 April 2020.

"Menurut kita belum efektif. Sehingga perlu dievaluasi ulang kalau perlu diperpanjang dengan pembatasan yang jauh lebih ketat," kata dr. Alif.

dr. Alif menegaskan pemerintah khususnya Gugus Tugas perlu mengevaluasi selama seminggu terakhir, benar atau tidak PSBB berdampak signifikan mengurangi atau bahkan sama saja.

"Kalau sama saja apakah PSBB model seperti ini masih efektif. Bisa diukur dari penambahan PDP dan kasus positif," ujar dr. Alif

Dalam pandangannya, pemerintah baik pusat atau daerah termasuk Kota Depok harus belajar ke Negara Italia yang warganya sangat tidak patuh meskipun sudah menerapkan social distancing versi mereka.

Baca Juga: Pria Potong Lidah Sebagai Sesaji kepada Dewa untuk Cegah Penyebaran Virus Corona 

Di negara itu, transportasi umum masih beroperasi, seperti tidak ada pandemi virus corona. Alhasil, penularan semakin cepat sehingga kasus terinfeksi melonjak terus.

Kata dia, sejak awal IDI telah mengusulkan karantina wilayah agar diterapkan sebagai upaya mencegah penularan pandemi corona.

Namun pemerintah pusat maunya menerapkan PSBB. Kalau pun pemerintah memilih PSBB maka implementasinya harus serius.

Halaman:

Editor: M Bayu Pratama


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x