Hampir 1.000 Sampel Dilakukan Rapid Test di Depok, 23 Orang Tunjukkan Reaksi

- 17 Mei 2020, 22:30 WIB
ilustrasi rapid test
ilustrasi rapid test /

PIKIRAN RAKYAT - Selama satu minggu terakhir ini, Pemerintah Kota Depok aktif melakukan rapid test secara masif di pasar-pasar tradisional dan modern.

Terdapat hampir 1.000 sampel yang diambil selama pelaksanaan rapid test yang bertujuan untuk mengeliminasi kasus Virus Corona atau COVID-19 di Kota Depok.

Wali Kota Depok Mohammad Idris menyampaikan dari hampir 1.000 sampel ini, atau sekitar 990 sample sebanyak 5,45 persen atau setara 23 orang menunjukkan reaksi.

Baca Juga: Riza Patria: Nasib Pendidikan Masyarakat Miskin Perlu Diperhatikan Ketika Pandemi Corona

Pelaksanaan rapid test tersebut berlangsung di Pasar Tugu, Pasar Kemiri Muka, Pasar Sukatani, Pasar Depok Jaya, Pasar Pucung, Pasar Musi, Giant Cimanggis, dan Tip Top.

Demikian disampaikan Mohammad Idris kepada Pikiranrakyat-depok.com dalam pernyataan tertulisnya yang diterima Minggu, 17 Mei 2020.

Idris menuturkan bahwa dari 585 sampel di Pasar Tradisional terdapat 3 orang reaktif, sedangkan di Pasar Swalayan dari 405 sampel terdapat 20 orang reaktif.

Baca Juga: Jadwal Imsak dan Azan Magrib Jakarta dan Sekitarnya, Minggu 17 Mei 2020

Menurutnya, 23 orang yang menunjukkan rekasi tersebut akan ditindak lanjuti melalui pengujian swab PCR di Labkesda Depok.

"Hasil rapid test reaktif atau positif akan ditindaklanjuti dengan pemeriksaan Swab PCR di Labkesda Kota Depok," kata Mohammad Idris.

Mengawali pelaksanaan rapid test, awal pekan ini Pemkot Depok menggelar tes COVID-19 massal di Pasar Agung di bilangan Sukmajaya.

Baca Juga: Donald Trump Ancam Putus Hubungan dengan Tiongkok karena Virus Corona, Kritikus: Itu Hanya Alibi

Puluhan pedagang dan pengnjung serta petugas pasar mengikuti rapid test untuk mengetahui penyebaran kasus di sekitar lokasi.

Beruntungnya dari sejumlah sampel yang telah diambil tidak ada satupun yang menunjukkan reaksi sehingga diklaim tidak perlu dilakukan uji swab PCR.

Penanggung jawab surveillance Dinas Kesehatan Kota Depok, Adi Rusmiadi mengatakan dalam pelaksanaan rapid test ini melibatkan Puskesmas setempat dan Labkesda.

Baca Juga: Pasien Tertua Berusia 108 Tahun di AS Berhasil Sembuh dari Virus Corona

Menurutnya rapid test hanya sekedar mendeteksi daya tahan tubuh sehingga penerapan social dan physical distancing tetap wajib dilakukan.

"Yang negatif juga belum tentu ketika d pcr pasti negatif. Tetap harus di pcr untuk mengetahui positif atau tidaknya," ujarnya.

Sementara itu, Kepala UPT Pasar Agung, Biher Purba menyampaikan meski banyak yang antusias namun pedagang masih menyibukkan diri untuk berdagang.

Baca Juga: PSBB Jawa Barat: Polemik Perpanjangan, Konfirmasi Penambahan Kasus hingga Peringatan dari WHO

Biher mengklaim bahwa pengurus pasar telah melakukan imbauan bagi seluruh pedagang dan pengunjung agar mengikuti instruksi protokol kesehatan COVID-19.

"Yang sudah kami lakukan selama ini kita sama-sama memutus mata rantai COVID-19 dengan protokol kesehatan dengan PHBS di tempat-tempat yang sudah kami siapkan, mengatur jarak, kemudian pakai hand sanitizer juga," tuturnya.***

Editor: Billy Mulya Putra


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah