Network
PR DEPOK - Rusia terus melancarkan pengeboman intensif ke wilayah ibu kota Ukraina, Kyiv dalam rentetan serangan invasi selama enam hari terakhir.
Baru-baru ini, sebuah menara TV di Kyiv, Ukraina telah menjadi sasaran pengeboman, yang dilaporkan memiliki kolom lapis baja sepanjang satu kilometer.
Bahkan, Kementerian Pertahanan Rusia berusaha mendesak warga Kyiv untuk melarikan diri, seraya mengklaim wilayah serangan ke Ukraina tidak ditentukan.
Sedangkan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy terus membuka kemungkinan pembicaraan damai, tetapi meminta Rusia berhenti melakukan pengeboman terlebih dahulu.
Baca Juga: Krisis Rusia-Ukraina: Turki Memblokir Kapal Perang Rusia dari Mediterania Hingga Laut Hitam
Selain itu, Zelenskyy terus mendesak anggota NATO untuk memberlakukan zona larangan terbang yang menghentikan angkatan udara Rusia.
Zelensky kemudian secara eksklusif muncul untuk menyatakan rudal Rusia telah menghantam menara TV dekat situs peringatan Holocaust Babyn Yar di Kyiv hingga menewaskan sedikitnya lima orang.
Sementara itu, menurut laporan Reuters, Zelenskyy telah melakukan pidato emosional kepada Parlemen Eropa melalui tautan video pada Selasa, sehari setelah dia menandatangani permintaan resmi Ukraina untuk bergabung dengan Uni Eropa.
Baca Juga: Buntut Invasi Ukraina, AS Resmi Lakukan Larangan Penerbangan di atas Wilayah Udara Rusia
Saat itu, Zelenskyy mendesak Uni Eropa membuktikan bahwa mereka berpihak pada Ukraina.
