UPDATE COVID-19 di Depok 21 Mei: Dua Kali Swab Hasil Negatif, 2 Orang Positif Dinyatakan Sembuh

- 21 Mei 2020, 19:46 WIB
CEK poin PSBB di Kota Depok untuk menindak para pengguna jalan.*
CEK poin PSBB di Kota Depok untuk menindak para pengguna jalan.* /AMIR FAISOL/PR/

PIKIRAN RAKYAT - Pemerintah Kota Depok mengumumkan perkembangan terbaru jumlah kasus positif Virus Corona.

Per Kamis, 21 Mei 2020, Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 sekaligus Wali Kota Depok Mohammad Idris menyampaikan perkembangan kasus Virus Corona melalui siaran pers yang diterima Pikiranrakyat-depok.com.

Mohammad Idris menyampaikan, ada penambahan jumlah kasus pasien positif Virus Corona.

Baca Juga: Jika Terpenuhi Syarat Ini, Maka The New Normal Bisa Diterapkan di Depok

Hingga Kamis, 21 Mei 2020 jumlah korban yang diidentifikasi terjangkit Virus Corona bertambah 3 orang dari 440 orang menjadi 443 orang.

Penambahan tersebut berasal dari
tindaklanjut program rapid test Kota Depok yang ditindaklanjuti dengan Swab di Labkesda dan PCR di Laboratorium RSUI sebanyak 3 kasus.

Sementara untuk kasus positif yang sudah dinyatakan sembuh bertambah 2 orang sehingga menjadi 113 orang.

Baca Juga: Epidemiolog: Transmisi Lokal di Depok Hanya Terjadi di 1 RW, Sisanya Kemungkinan Besar dari Jakarta

Sementara pasien dalam pengawasan di Depok masih berjumlah 1.375 orang.

Namun ada 719 orang yang sudah selesai diawasi sehingga menyisakan 656 orang yang masih diawasi.

Terdapat 3.633 orang dalam pemantauan. Sebanyak 2.114 orang sudah dinyatakan selesai sehingga menyisakan 1.519 orang yang masih dipantau.

Baca Juga: Percaya Teori Konspirasi, Eks Menkes Siti Fadilah Ungkap Kejanggalannya dalam Ciptakan Vaksin Virus

Untuk kasus Orang Tanpa Gejala (OTG) di Depok, ada 1.550 orang.

Meski demikian, ada 694 orang tanpa gejala yang sudah dinyatakan selesai dipantau sehingga menyisakan 856 orang yang masih dipantau.

Kasus PDP yang meninggal dunia di Depok mencapai 68 orang. Namun, sejumlah PDP yang meninggal tersebut belum bisa dinyatakan positif atau negatif.

Baca Juga: Tersiar Kabar Puan Maharani Sebut Pendidikan Agama Harus Dihapus Agar Indonesia Maju, Simak Faktanya

"Karena harus menunggu hasil PCR, yang datanya hanya dikeluarkan oleh PHEOC (Public Health Emergency Operating Center) Kemenkes," kata dia.***

Editor: Billy Mulya Putra


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x