Pemkot Depok Temukan Penyakit Lato-Lato pada Sapi, Pengawasan Diperketat Jelang Idul Adha 1444 H

- 23 Mei 2023, 22:00 WIB
Ilustrasi Sapi - Pemkot Depok mengungkapkan penemuan penyakit lato-lato atau Lumpy Skin Disease pada sapi, jelang Idul Adha 1444 H.
Ilustrasi Sapi - Pemkot Depok mengungkapkan penemuan penyakit lato-lato atau Lumpy Skin Disease pada sapi, jelang Idul Adha 1444 H. /dendoktoor/Pixabay

PR DEPOK - Pemerintah Kota Depok melalui Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan telah menemukan penyakit Lumpy Skin Disease (LSD) atau lato-lato pada sapi.

Dilansir PikiranRakyat-Depok.Com dari Antara, menurut Dede Zuraida, Kepala Bidang PKH Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP3) temuan tersebut masih dalam tahap observasi dan belum diketahui jumlahnya karena masa inkubasinya yang lama.

"Belum diketahui jumlahnya karena penemuan tersebut masih diamati dan waktu inkubasinya panjang," ungkapnya.

Dede menambahkan bahwa penanganan dan pencegahan penyakit LSD pada sapi perlu dilakukan melalui vaksinasi yang spesifik. Ia menjelaskan saat ini belum ada pengobatan khusus untuk LSD. Pengobatan saat ini hanya bertujuan meredakan gejala dan meningkatkan kondisi sapi yang terinfeksi, tanpa menyembuhkan penyakitnya.

Baca Juga: Tiket Turnamen Bulu Tangkis Indonesia Open 2023 akan Dijual Online, Cek Situs Resmi dan Kisaran Harganya

Dede Zuraida juga menekankan perlunya meningkatkan kewaspadaan terhadap LSD melalui penguatan sistem surveilans untuk mendeteksi penyakit secara dini. Pengawasan terhadap pergerakan hewan juga perlu diperketat, serta dilakukan pengujian dan diagnosis penyakit LSD.

"Selanjutnya, pengawasan akan ditingkatkan terhadap pergerakan hewan, intensitas pengujian serta diagnosis penyakit tersebut," katanya.

Penyakit LSD disebabkan oleh virus dari keluarga Poxviridae yang menyebar melalui gigitan serangga seperti nyamuk dan lalat. Sapi yang terinfeksi akan memiliki benjolan seperti lato-lato yang bernanah di seluruh tubuhnya.

Baca Juga: KPK Geledah Kantor Kemensos hingga Tetapkan 6 Orang Tersangka Dugaan Kasus Korupsi Bansos Beras

Sementara itu, Farm Shogir, pedagang hewan kurban khusus Sapi Bali asal Kota Depok, terus meningkatkan pengawasan guna mencegah penyakit mulut dan kuku (PMK) serta LSD menjelang perayaan Idul Adha 1444 H. Mereka mengutamakan kesehatan sapi yang dijual untuk hewan kurban agar dapat dikonsumsi dengan aman oleh banyak orang.

"Kami telah mengantisipasi dengan menjual hewan kurban yang mengutamakan kualitas sapi yang sehat untuk pembeli hewan kurban karena dikonsumsi oleh banyak orang," jelas Hendra Shogir, pemilik Farm Shogir.

Farm Shogir berinisiatif untuk melakukan pencegahan penyakit LSD dan PMK pada sapi mulai dari saat membeli sapi dari Bali hingga tiba di kandang. Mereka membeli vaksin untuk pencegahan LSD secara mandiri di Australia dengan tujuan meningkatkan kekebalan tubuh sapi. Proses pembelian sapi Bali melalui karantina dan telah divaksin sebagai langkah pencegahan.

Baca Juga: Selidiki Dugaan Korupsi Bansos yang Rugikan Negara Ratusan Miliar, KPK Geledah Kantor Kemensos

Ciri-ciri sapi terjangkit LSD antara lain tubuh sapi yang berbenjol seperti lato-lato dan nafsu makannya berkurang atau tidak mau makan, serta mengalami demam. Farm Shogir sebagai penjual hewan kurban mengantisipasi dan mencegah penyakit LSD dan PMK melalui langkah-langkah pencegahan yang dilakukan.

Selain memberikan vaksin, Hendra Shogir juga menekankan pentingnya menjaga kebersihan kandang sebagai upaya pencegahan dan pengendalian PMK dan LSD. Selain itu, pemberian vitamin dan obat-obatan juga diperlukan, terutama dalam hal vaksinasi untuk pencegahan penyakit.

"Diperlukan pemberian suplemen vitamin dan pengobatan, terutama vaksin, sebagai langkah pencegahan terhadap penyakit," ungkap Hendra.***

Editor: Linda Agnesia

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah