Network
PR DEPOK - Pemerintah Jepang mengatakan, bahwa air radioaktif telah disaring untuk menghilangkan sebagian besar unsur radioaktif yang berbahaya kecuali tritium, isotop hidrogen yang sulit dipisahkan dari air. Air radioaktif yang diolah akan diencerkan jauh di bawah tingkat tritium yang dapat disetujui secara internasional, sebelum dilepaskan ke laut Pasifik.
Dalam presentasi yang disampaikan ke wartawan asing di China pada bulan lalu, para pejabat Jepang mengatakan, bahwa kadar tritium dalam air radioaktif, telah diolah lebih rendah, daripada yang ditemukan dalam air limbah yang biasanya dikeluarkan oleh pembangkit nuklir di seluruh dunia, termasuk di China.
Para pejabat Jepang mengatakan, bahwa mereka telah melakukan banyak upaya secara berulang kali untuk menjelaskan secara sains di balik sikap mereka terhadap China, tetapi tawaran pemerintah Jepang telah diabaikan.
China pada hari Selasa, 4 Juli 2023, mengatakan bahwa perbandingan kadar tritium Jepang dalam air olahan dan air limbah dianggap mereka sebagai konsep yang benar-benar membingungkan dan memberikan opini publik yang menyesatkan.
"Jika pihak Jepang bertekad untuk menempuh jalannya sendiri, itu (Jepang) harus menanggung semua konsekuensinya," ujar Kementerian Luar Negeri China dalam sebuah pernyataan, seraya menambahkan bahwa pihaknya menyesalkan laporan IAEA yang terburu-buru, seperti dilansir PikiranRakyat-Depok.com dari Reuters.
Pemerintah Jepang telah mendapat persetujuan dari badan pengawas nuklir PBB, pada hari Selasa ini, atas rencana mereka untuk melepaskan air radioaktif yang diolah dari PLTN Fukushima, yang sebelumnya hancur akibat tsunami.
Meskipun rencana tersebut, mendapat perlawanan dari China dan beberapa penduduk setempat.
Baca Juga: Rekomendasi 6 Tempat Bakso Paling Sedap di Trenggalek, Berikut Alamat dan Jam Bukanya
