Anies Baca Buku How Democracies Die, Ferdinand Hutahaean: Jadi Gubernur karena Demokrasi yang Sakit

23 November 2020, 10:14 WIB
Ferdinand Hutahaean. /Maria Rosari/Antara

PR DEPOK – Belum lama ini, Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, mengunggah foto dirinya tengah membaca buku berjudul How Democracies Die, lewat akun Twitter miliknya.

Unggahan ini disertai dengan narasi sebagai berikut.

Selamat pagi semua. Selamat menikmati Minggu pagi,” tulis Anies Baswedan, seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari akun Twitter @aniesbaswedan.

Baca Juga: Soal TNI Copot Baliho, Anggota DPR: Itu Hal yang Wajar, Jangan Anggap sebagai Operasi Militer

Unggahannya ini lantas memancing tanggapan dari mantan kader Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean.

Ia membalas cuitan dari Gubernur DKI itu dengan menyinggung perihal alasan demokrasi mati.

Bacaanmu bagus pak Gub. Demokrasi mati salah satunya karena politik identitas, jualan Tuhan, Surga, Ayat dan Mayat,” tulis Ferdinand Hutahaean.

Baca Juga: Klaim Habib Rizieq dan Pangdam Jaya dari Lingkungan yang Sama, Rocky Gerung: Ini yang Saya Sesalkan

Tak hanya itu, Ferdinand Hutahaean juga membalas cuitan dari akun yang menyandingkan foto Anies Baswedan yang membaca buku terkait demokrasi, dengan foto Presiden Jokowi yang tengah membaca buku komik.

Merujuk foto ini, Ferdinand Hutahaean menyebut bahwa yang membaca buku komik terbukti lebih menghasilkan karya daripada yang membaca buku demokrasi.

Dan ternyata, fakta pun membuktikan secara nyata bahwa yang membaca buku komik itu jauh lebih berkarya dibanding yang baca buku Demokrasi tersebut,” tulisnya.

Baca Juga: Sebut Satgas Covid-19 Anti Kritik, dr Tirta: Jika Tidak Siap Dikritik, Untuk Apa Jadi Pemimpin?

Lebih lanjut, ia pun menyindir perihal terpilihnya Gubernur yang tengah membaca buku Demokrasi itu lantaran proses demokrasi yang sakit.

Mengapa? Karena pembaca buku demokrasi itu terpilih jd Gubernur olh sebuah proses demokrasi yg sakit..!!” ujarnya.

Belum cukup hanya membandingkan dengan Jokowi, Ferdinand Hutahaean pun mengaitkan unggahan Anies Baswedan dengan pernyataan Ketua Umum Palang Merah Indonesia, Jusuf Kalla, yang menyebut bahwa ada yang salah dengan demokrasi di Indonesia.

Baca Juga: Kekurangan Jam Tidur Akibat Aktivitas Padat? Simak Cara Membayar Utang Tidur Berikut Menurut Ahli

Ferdinand menuturkan, demokrasi di Indonesia sedang dalam keadaan yang baik-baik saja

Topiknya sama2 Demokrasi..!! Ada apa dengan Demokrasi? Semua baik2 saja dan Demokrasi berjalan terbuka. Ramainya unjuk rasa dan Pilkada serentak 2020 menunjukkan Demokrasi Hidup dan baik,” tuturnya.

Di akhir cuitannya, ia pun menegaskan penolakannya terhadap Pilkada 2022.

Demokrasi besar 2024 akan kita songsong, TOLAK UPAYA USULAN LAKUKAN PILKADA 2022,” tulisnya.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Tags

Terkini

Terpopuler