Ganjar Pranowo Bahas Skenario Darurat Pilkada, dari Soal Covid-19 hingga Bencana Alam Gunung Merapi

27 November 2020, 08:40 WIB
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo. /Humas Prov Jateng/
 
PR DEPOK - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo baru saja menggelar rapat koordinasi bersama jajaran KPU, Bawaslu, dan TNI/Polri.
 
Rapat itu membahas skenario penanganan kondisi darurat pada pelaksanaan Pilkada 2020 di 21 kabupaten/kota di dalam pandemi Covid-19.
 
"Kami sengaja menggelar rapat ini untuk memastikan persiapan Pilkada serentak 9 Desember mendatang, tadi hadir komplit, KPU, Bawaslu, Polda, Kodam, DPRD semuanya hadir. Intinya, Insya Allah kita siap melaksanakan pesta demokrasi ini," kata Ganjar Pranowo dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari Antara.
 
Baca Juga: Tanggapi Penurunan Baliho Oleh Pangdam Jaya, Gatot Nurmatyo: TNI Tidak Mungkin Bermusuhan dengan FPI
 
Dirinya menjelaskan pada rakor secara khusus membahas mengenai rencana-rencana darurat dalam menghadapi pandemi Covid-19 dan bencana alam, termasuk salah satunya adalah naiknya level aktivitas Gunung Merapi.
 
Termasuk bagaimana mekanisme dan strategi yang dilakukan jika kondisi darurat itu terjadi saat pelaksanaan pemungutan suara Pilkada 2020.
 
"Ada beberapa skenario kontijensi yang sekarang harus disiapkan, baik soal bencana, Covid-19 maupun lainnya. Ada beberapa catatan tadi yang disampaikan, serta harus segera dicarikan solusi, termasuk bagaimana mengantisipasi kerumunan dan lainnya," ujarnya.
 
Baca Juga: Ramalan Zodiak untuk Jumat, 27 November 2020: Sesuatu yang Mengejutkan Akan Menarik Perhatian Cancer
 
Ganjar menyebutkan dalam rakor terungkap bahwa ada beberapa petugas KPPS yang menolak melakukan tes cepat sehingga diusulkan ada mekanisme penggantian dan meminta penyelenggara pemilu berkomunikasi dengan pusat.
 
"Kalau mengganti tidak mudah, maka diharapkan ada PKPU yang memberikan kewenangan dalam kondisi darurat, penyelenggara di daerah cepat bisa mengganti, termasuk persoalan KTP elektronik, kita minta Disdukcapil segera membereskan," tuturnya.
 
Selain itu, ada dua daerah di Jateng yang akan menyelenggarakan Pilkada serentak 2020, tapi dalam bayang-bayang ancaman bencana alam berupa erupsi Gunung Merapi yakni Kabupaten Klaten dan Boyolali.
 
Baca Juga: Jadwal Program Belajar dari Rumah oleh Kemdikbud yang Tayang di TVRI untuk Jumat 27 November 2020
 
Dalam rakor tersebut juga sudah disepakati bahwa KPU memiliki rencana memindahkan TPS ke tempat-tempat pengungsian.
 
"Termasuk saya minta KPU menyiapkan skenario kepada pasien Covid-19 yang isolasi baik di rumah sakit, tempat karantina maupun isolasi mandiri di rumah. Tadi sudah dicatat semuanya, Insya Allah semuanya siap," imbuhnya.
 
Sementara itu, Ketua KPU Jateng Yulianto Sudrajat mengatakan pihaknya sudah melakukan simulasi dan pengiriman logistik pilkada ke 21 kabupaten/kota.
 
Baca Juga: Tanggapi Penetapan Tersangka Suap Andreau Misanta Pribadi, PDIP Dukung dan Hormati Langkah Hukum KPK
 
"Saat ini sedang disortir dan dilipat, untuk dilanjutkan 'packing', target kami awal Desember logistik sudah bergerak ke kecamatan dan H-1 sudah sampai ke TPS," katanya.
 
Terkait antisipasi bencana alam, khususnya erupsi Gunung Merapi di Kabupaten Klaten dan Boyolali, KPU Jateng sudah melakukan pemetaan dan merencanakan sejumlah skenario penanganan.
 
"Sudah kami petakan semuanya karena memang di dua daerah itu, sudah ada yang mengungsi. Nanti rencananya, kami memiliki skema membuat TPS di dekat tempat-tempat pengungsian," ucapnya.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler