Terkendala Izin dari Balai Karantina, Ekspor 50 Ton Produk Rumput Laut ke Tiongkok Alami Penundaan

1 Desember 2020, 08:37 WIB
Ilustrasi rumput laut. /Pixabay/photosforyou./

PR DEPOK – CEO PT Inti Nusa Raya Indonesia (INRI), George Riswantyo mengatakan bahwa ekspor 50 ton produk rumput laut setengah jadi ke Tiongkok tertunda.

Ia menyampaikan, hal itu terjadi karena izin dari Balai Karantina yang mengeluarkan sertifikat sehat belum ada hingga saat ini.

“Pengajuan sertifikat sehat dari Balai Karantina Ikan dan Pengendalian Mutu (BKIPM) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) sudah hampir setahun kami ajukan, namun herannya hingga kini belum juga turun,” kata George, dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Antara.

Baca Juga: Tolak Normalisasi Hubungan dengan Israel, Fadli Zon: Tidak Sampai Kebebasan Palestina Dikembalikan

Ia mengungkapkan bahwa hal tersebut mengakibatkan bahan baku setengah jadi rumput laut masih tersimpan di dalam gudang.

Menurutnya, dampak tertundanya ekspor rumput laut yang nilai pasarannya mencapai Rp5 miliar itu mempengaruhi aktivitas perusahaan, terlebih lagi di masa pandemi Covid-19.

“Kami berharap izin yang dikeluarkan pihak Karantina sebagai syarat ekspor segera terealisasi di awal tahun 2021 mendatang,” ucapnya.

Baca Juga: PA 212 Sebut Jutaan Umat Akan Kawal HRS ke PMJ, Polri: Negara Tidak Boleh Kalah dengan Premanisme

Ia menyebutkan, rumput laut tersebut berasal dari pabrik yang dibangun pemerintah pusat bersama Pemda Bombana sejak 2016 di Desa Laeya, Kecamatan Poleang Selatan, Kabupaten Bombana.

Di pabrik tersebut terpasang 300 ton bahan baku rumput laut kering kadar air 37 persen per bulan dan memiliki kapasitas lantai jemur 150 ton.

“Yang pasti bahwa produksi pabrik hingga saat ini sudah tidak ada masalah,” tuturnya.

Ia menuturkan bahwa pasar terbesar dari hasil produk rumput laut saat ini masih didominasi ke Tiongkok dan tidak menutup kemungkinan ke depannya dapat merambah ke pasar Eropa.

Baca Juga: Besok 1 Desember, Fadli Zon Beri Saran Panglima TNI agar Berkantor di Papua, Ada Apa?

George juga memberikan rasa terima kasih atas dukungan moral dari Bupati Bombana terhadap keberadaan pabrik rumput laut tersebut.

Untuk diketahui, pabrik tersebut merupakan pabrik satu-satunya di daerah itu yang memiliki laboratorium pengembangan dan pembuatan bibit.***

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler