Disinggung Jokowi Soal Tingginya Sebaran Covid-19 di DKI, Anies Baswedan: Ini Efek Libur Panjang

3 Desember 2020, 16:14 WIB
Presiden berbincang dengan Gubernur DKI Jakarta usai meninjau kesiapan penerapan prosedur standar new normal pada Sarana Publik di MRT Bundaran Hotel Indonesia, Provinsi DKI Jakarta, Selasa (26/5). /

PR DEPOK – Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mengumumkan dirinya positif Covid-19 pada 1 Desember 2020 lalu usai sebelumnya sang wakil, Ahmad Riza Patria, lebih dulu terpapar virus corona tersebut.

Saat ini, keduanya pun tengah menjalani masa isolasi mandiri selama dua pekan, dengan tetap menjalankan tugas-tugasnya sebagai duo pimpinan ibu kota.

Sementara itu, Anies dan Ariza ini sempat mengabarkan kondisi mereka dari tempat isolasi masing-masing, di mana keduanya sama-sama menyatakan tidak merasakan gejala umum Covid-19 apapun.

Baca Juga: Sebut Anies Positif Covid-19 sebagai Hal Baik, Mardigu: Mereka Punya Power untuk Sudahi Pandemi Ini

"Saya tidak merasakan gejala yang khusus, jadi sesak napas tidak, saturasi juga baik, 99 98, jadi angkanya baik. Hari ini saya pertemuan-pertemuan, pagi tadi dengan BPN, siang, ini unik juga ini, tadi jam 2 siang, gugus tugas Covid rapat tentang penanganan Covid, yang mimpin rapat lagi kena Covid," kata Anies Baswedan ketika dihubungi oleh Najwa Shihab dalam acara Mata Najwa, seperti dikutip Pikiranrakyat-depok.com.

Kendati tengah menjalani masa isolasi mandiri, Anies menyampaikan, baik dirinya maupun Wagub Ariza, masih menjalankan pekerjaan dan tugasnya sebagai pimpinan DKI Jakarta.

Dirinya pun memastikan bahwa proses pemerintahan di DKI Jakarta tetap berjalan dan tidak ada yang dihentikan.

Baca Juga: Zlatan Ibrahimovic dan Ratusan Pemain Lain Akan Tuntut EA Sport dan FIFA Atas Pelanggaran Hak Cipta

"Sebetulnya selama ini juga banyak dikerjakan lewat jarak jauh ya, jadi proses verbal, proses pengambilan keputusan jalan terus. Jadi dokumen-dokumen tetap kita tandatangani, ada proses sterilisasi," ujarnya.

Sementara itu, menanggapi pernyataan Presiden Jokowi yang menyebutkan DKI Jakarta sebagai wilayah dengan kasus penularan harian yang tertinggi, Anies menyinggung perihal lonjakan kasus yang terjadi akibat adanya libur panjang akhir Oktober lalu.

"Nah efek dari libur panjang tanggal 28 Oktober sampai 1 November periode itu, itu terasa 14 hari kemudian. Jadi ketika tanggal 13 (November) kita sampai titik rendah, kasus aktif kita sampai sekitar 6 ribuan, sekarang kembali ke atas 10 ribu, sekarang mulai naik lagi," kata Gubernur DKI Jakarta tersebut.

Baca Juga: Meski Telah Meminta Maaf, Penyidikan Kasus Kerumunan Pendukung Habib Rizieq Tetap Dilanjutkan

Anies Baswedan menambahkan, libur panjang yang terjadi di akhir Oktober lalu menimbulkan klaster keluarga yang tinggi.

"Liburan kemarin menimbulkan klaster keluarga yang sangat besar, jadi karena itulah kami apresiasi sekali bahwa akhir tahun nanti liburan dikurangi," tuturnya.

Oleh karena itu, Anies Baswedan mengimbau agar masyarakat bisa menahan diri untuk tidak berkerumun dan melakukan tindakan atau kegiatan yang dapat memicu penyebaran Covid-19.***

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: Mata Najwa

Tags

Terkini

Terpopuler