Demi Tanggulangi Pandemi Covid-19, BPOM Gandeng Anggota OKI Cari Solusi dari Sisi Farmasi

10 Desember 2020, 10:11 WIB
Kepala BPOM Penny Lukito./ /

PR DEPOK - Demi penanggulangan wabah Covid-19, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menggandeng negara-negara anggota Organisasi Kerja sama Islam (OKI) untuk membahas solusi dari sisi farmasi.

Kepala BPOM Penny K Lukito mengungkapkan hal tersebut dalam jumpa pers daringnya pada Rabu, 9 Desember 2020.

"Salah satu upaya Badan POM untuk mengupayakan ketersediaan obat dan vaksin di tengah situasi pandemi Covid-19 ini adalah dengan memprakarsai workshop virtual dengan tema 'Enhancing Collaboration in Research, Manufacturing, Management of Medicines and Vaccines in the OIC Member States'," kata Penny seperti dikutip oleh pikiranrakyat-depok.com dari ANTARA.

Baca Juga: Hanya dalam Kurun Waktu 15 Tahun 9 Menteri Tersandung Kasus Korupsi, Berikut Daftarnya

Penny mengatakan Covid-19 berdampak terhadap aspek kesehatan dan aspek kehidupan lainnya.

Hal ini menjadi tantangan baru bagi seluruh negara, tak terkecuali negara-negara anggota OKI.

Ketersediaan dan keterjangkauan obat dan vaksin menjadi solusi penting untuk mengakhiri pandemi Covid-19.

Baca Juga: Polri Jamin Profesionalitas Propam dalam Investigasi Insiden Penembakan 6 Laskar FPI

Menurut Penny, BPOM dari masing-masing negara memiliki andil yang besar dalam mengawal dan mewujudkan ketersediaan obat dan vaksin Covid-19.

Oleh karena itu, aksi kolektif BPOM bersama produsen obat dan vaksin di negara anggota Organisasi Kerja sama Islam merupakan kunci untuk sediaan farmasi yang merata di negara OKI.

Adapun pelaksanaan lokakarya BPOM bersama Otoritas Pangan dan Obat anggota OKI digelar secara virtual pada 9-10 Desember 2020.

Baca Juga: Didatangi Petugas KPPS, Seorang Ibu Muda Gunakan Hak Suaranya Disamping Bayi yang Baru Dilahirkannya

"Workshop ini merupakan platform berharga untuk berbagi inisiatif antarnegara anggota OKI terkait penanganan pandemi Covid-19 serta mendorong kolaborasi dengan fokus pada penyediaan aksesibilitas dan keterjangkauan obat dan vaksin Covid-19 di negara anggota OKI," ujar Penny.

Penny mengajak setiap pihak bekerja sama dalam menghadapi pandemi ini.

"Belum ada yang bisa memprediksi akhir pandemi Covid-19. Dengan demikian, kita tidak memiliki pilihan selain bekerja sama dalam menghentikan penyebaran virus dan menemukan obat yang paling efektif," imbuhnya.

Baca Juga: Tangani 435 Kasus Korupsi Sepanjang 2020, Bareskrim Polri Selamatkan Uang Negara Rp222 Miliar

"Mari bergandengan tangan dalam upaya bersama memperkuat kerja sama dan kolaborasi di negara-negara anggota OKI untuk menemukan obat dan vaksin Covid-19 yang paling efektif," ucap Penny.

Adapun pertemuan virtual BPOM dengan Otoritas Pangan dan Obat negara-negara OKI merupakan salah satu bentuk implementasi dari Deklarasi Jakarta yang disepakati pada "The First Meeting of the Heads of National Medicine Regulatory Authorities (NMRAs) from the Organization of Islamic Cooperation (OIC) Member States" di Jakarta tanggal 21-22 November 2018.

"Melalui kegiatan ini diharapkan dapat memperkuat koordinasi dan kolaborasi di antara NMRA serta memastikan kontinuitas pasokan dan akses ke obat-obat esensial dan vaksin, terutama dalam menghadapi pandemi Covid-19," tutur Penny menambahkan.***

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler