PR DEPOK - Dengan teridentifikasinya 91 kader yang siap tempur, Polri menyebut pengaderan teroris muda oleh Jamaah Islamiyah (JI) teragenda dengan sangat rapi.
Kepada Divisi Humas Polri, Irjen Pol Argo Yuwono menyebutkan bahwa dari 91 kader yang telah dilatih oleh JI, 66 orang di antaranya sudah dikirim ke Suriah.
Pengiriman 66 kader ke Suriah tersebut ditujukan untuk bergabung dengan kelompok teror di Negara itu dan beberapa di antaranya sudah kembali ke Indonesia.
Baca Juga: Sepanjang November hingga Desember 2020, 23 Teroris JI Ditangkap di 8 Titik Lokasi Pulau Sumatera
Menurut Argo, JI telah menyiapkan kemampuan diri dengan pelatihan-pelatihan khusus.
"JI sudah menyiapkan kemampuan diri dengan pelatihan-pelatihan khusus guna mempersiapkan kekuatan melawan musuh, yakni Negara dan aparat," kata Argo sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari ANTARA.
Selain itu dalam keterangannya, JI memiliki bagian struktur khusus untuk membentuk kader jamaahnya, yakni kini penanggung jawab atau amir Jamaah Islamiyah dan Koordinator pelatihan.
Baca Juga: Kasus Positif Covid-19 Capai 100 Orang per Hari, Bupati Garut: Ruang Isolasi hanya Ada 600
Untuk amir Jamaah Islamiyah dipegang oleh Parawijayanto, sedangkan Koordinator pelatihannya adalah Joko Priyono alias Karso.
Lebih lanjut, guna mencegah terjadinya penyebaran paham dan ideologi radikalisme di kalangan anak muda khususnya agar tidak mudah direkrut, Argo menekankan pentingnya pelibatan pemangku kepentingan yang bersentuhan langsung dengan dunia pendidikan, sosial, keagamaan, komunikasi, dan keamanan di lingkungan masing-masing.
Argo mengatakan bahwa Densus 88 juga akan terus melakukan pemantauan terhadap jaringan teror yang ada di Indonesia secara terus menerus, mulai dari pengumpulan bahan informasi, pengolahan informasi hingga penegakan hukum.
Baca Juga: Antam 10 Gram Nyaris 9,5 Juta, Berikut Daftar Harga Emas di Pegadaian Hari Minggu, 20 Desember 2020
Sebelumnya, Datasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri melakukan penangkapan sebanyak 23 terduga teroris dari kelompok Jamaah Islamiyah di delapan lokasi di Sumatera.
Delapan titik penangkapan itu di antaranya, Lampung Selatan, Lampung Tengah, Bandar Lampung, Pringsewu, Metro, Jambi, Riau, dan Palembang.
Dua dari 23 orang yang ditangkap merupakan Panglima Askari JI, yaitu Taufik Bulaga atau Upik Lawanga dan Zulkarnain alias Arif Sunarso.
Baca Juga: BMKG: Waspada Potensi Hujan Disertai Petir dan Angin Kencang di Sebagian Wilayah Jawa Barat
Selain itu, Densus 88 juga mengungkap adanya bungker di rumah Upik Lawanga di Lampung untuk bersembunyi dan menyimpan senjata-senjata rakitan buatannya.***