Vaksin Covid-19 Resmi Digratiskan, Bamsoet: Bentuk Tanggung Jawab Negara Penuhi Keselamatan Rakyat

21 Desember 2020, 14:30 WIB
Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo atau Bamsoet. /Instagram @bambang.soesatyo.

PR DEPOK - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) turut berkomentar terkait langkah pemerintah menggratiskan vaksin Covid-19.

Penggratisan vaksin tersebut memberikan harapan kepada masyarakat agar pandemi Covid-19 segera berakhirnya.

Menurut Bamsoet, penggratisan tersebut merupakan bentuk tanggung jawab negara untuk memenuhi konstitusi demi keselamatan kesehatan warga negara Indonesia.

Baca Juga: Pengumuman Penting! BLT UMKM Rp2,4 Juta Diperpanjang hingga 2021, Simak Syarat dan Cara Daftarnya

Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) mengatakannya dalam keterangan di Makassar, pada Minggu, 20 Desember 2020.

“Kita bersyukur akhirnya presiden memutuskan untuk menggratiskan biaya pelayanan vaksin kita semua,” ucap Bamsoet.

Di tengah krisis kesehatan, Bamsoet mengakui bahwa vaksin ini rentan untuk dikomersialkan. Sehingga, upaya vaksinasi demi mengatasi pandemi Covid-19 ini dapat terhambat.

Baca Juga: Turut Dampingi 6 Keluarga Laskar FPI yang Tewas Mengadu ke Komnas HAM, Mardani Ali: Nyawa Itu Mahal

Pada awal Desember 2020, vaksin Covid-19 datang ke Indonesia. Kedatangan vaksin ini diartikan sebagai salah satu kemampuan Indonesia untuk sebagai cara meyakinkan produsen vaksin dunia.

Indonesia sejak Maret 2020, telah memburu vaksin, obat dan berbagai kebutuhan demi melawan virus corona, seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Antara.

“Kita bertarung dan berebutan dengan negara-negara lain, karena 250-an negara mengalami hal yang sama dengan kita. Sementara pabrikan vaksin itu tidak banyak,” ujar Bamsoet.

Baca Juga: Muncul Dugaan Penghasutan Kerumunan, Kasus Aksi 1812 Naik Status ke Tahap Penyidikan

Pada Januari 2021 ditargetkan sebanyak 15 juta vaksin akan masuk secara bertahap. Sehingga pada Juni target warga yang divaksin sebanyak 70 persen dari 270 juta warga Indonesia.

“Maka kita bisa bernafas lega dan kembali normal,” kata Bamsoet menambahkan.

Terkait kasus Covid-19 yang terjadi di Sulawesi Selatan, menurut Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah pasien didominasi dengan status orang tanpa gejala (OTG).

Baca Juga: Ini Drama Korea Ter-hits di Tahun 2020, Paling Diingat Para Penggemar Drakor

“80 persen itu adalah OTG, sehingga hampir semuanya kita rawat di hotel. Di rumah sakit sampai hari ini okuvansinya di bawah 50 persen. Jadi, Insyaallah, mudah-mudahan bisa kita kendalikan dengan baik,” kata Nurdin.***

Editor: Adithya Nurcahyo

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler