Gus Yaqut Sambangi Gereja Blenduk saat Natal, Emil Salim: Simbol 'Dia Adalah Menteri Semua Agama'

26 Desember 2020, 06:00 WIB
Ahli ekonomi, Prof. Emil Salim. /Twitter/@emilsalim2010

PR DEPOK – Yaqut Cholil Qoumas atau Gus Yaqut melakukan kunjungan kerja pertamanya seusai dilantik Presiden Jokowi sebagai Menteri Agama (Menag).

Kunjungan itu ia lakukan dengan menghadiri perayaan Natal di GPIB Immanuel (Gereja Blenduk) Kota Semarang, Jawa Tengah pada Kamis, 24 Desember 2020 malam.

Gus Yaqut tiba di Gereja Blenduk dengan pengawalan puluhan anggota Banser dan disambut oleh Ketua Jemaat GPIB Immanuel, Pendeta Immanuel Yorinawa Salawangi.

Baca Juga: Varian Baru Virus Corona Ditemukan di Dua Lokasi, Menkes Budi Akan Bentuk Tim Khusus

Dalam kesempatan kunjungan tersebut, Gus Yaqut menegaskan bahwa dirinya merupakan Menteri Agama untuk semua agama, dan bukan hanya untuk satu agama.

“Malam ini saya mengunjungi sahabat serta saudara-saudara kita yang sedang merayakan Natal untuk ikut berbagi kebahagiaan dengan mereka,” katanya seperti dikutip dari ANTARA.

Kunjungam Gus Yaqut ke Gereja Blenduk tersebut tampaknya menarik perhatian banyak pihak, salah satunya ahli ekonomi, Emil Salim.

Baca Juga: Anies Baswedan Beri Ucapan Selamat Natal, Faizal Assegaf: Saya Apresiasi, Tapi kalau Nyapres Tidak

Melalui cuitan di akun Twitter pribadinya @emilsalim2010, ia mengatakan kehadiran Gus Yaqut pada malam Natal merupakan simbol kuat bahwa Gus Yaqut memang berniat menjadi menteri semua agama di Indonesia.

Menteri Agama Gus Yaqut kunjungi Gereja Blenduk Semarang pada malam Natal sebagai symbol,” ujar Emil seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com pada Sabtu, 26 Desember 2020.

Lebih lanjut, Emil juga menyetujui pernyataan yang Gus Yaqut sampaikan bahwa dia adalah Menteri Agama untuk semua agama.

Baca Juga: Sehari Jadi Mensos, Tri Rismaharini Ungkap Akan Hapus Semua BLT dan Gantikan dengan Program Ini

Sebagai symbol bahwa ‘saya adalah Menteri semua agama’,” ujarnya.

Ia menilai, Gus Yaqut telah memberi contoh untuk membina dasar moralitas umat beragama di Indonesia.

Menjadi landasan kuat bina dasar moralitas umat beragama,” kata dia melanjutkan.

Emil menjelaskan bahwa dasar moralitas tersebut sangatlah penting untuk menghilangkan perilaku tak bermoral di tengah masyarakat luas.

Baca Juga: Pengemudi dan Penumpang Tak Bisa Tunjukan Rapid Test Antigen, Ratusan Kendaraan Diminta Putar Balik

Membasmi peri-laku-tak-bermoral, termasuk korupsi, dlm masyarakat kita,” kata Emil.

***

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: Twitter @emilsalim2010

Tags

Terkini

Terpopuler