Terjadi Gempa Susulan di Sulbar, Mensos Risma dan Rombongan Berhamburan ke Luar Ruangan

16 Januari 2021, 15:51 WIB
Menteri Sosial Tri Rismaharini dan rombongan berhamburan keluar dari ruangan saat terjadi gempa susulan pada saat meninjau lokasi gempa di Mamuju, Sulawesi Barat, pada Jumat, 15 Januari 2021. /ANTARA/tangkapan layar-Indriani

PR DEPOK - Pada Jumat 15 Januari 2021, gempa dengan Magnitudo 6.2 mengguncang Sulawesi Barat, tepatnya pukul 1.28 WIB dini hari pada enam kilometer Timur Laut Majene.

Tak disangka pada hari yang sama, terjadi kembali gempa susulan. Saat itu Menteri Sosial Tri Rismaharini sedang meninjau lokasi gempa di Mamuju.

Ketika gempa susulan terjadi, Mensos Risma dan rombongan sontak berhamburan ke luar ruangan.

Baca Juga: Bela Pengacara HRS yang Kutip Ayat Suci, Neno Warisman: Mohon Hargai, Hukum Formal Asalnya dari Situ

Kejadian itu terekam dalam unggahan di akun Linjamsos Oke, yang dipantau dari Jakarta, pada Sabtu 16 Januari 2021.

Dalam tayangan tersebut, terlihat Risma berada di luar ruangan bersama dengan rombongan. Dia mengatakan bahwa dirinya telah menghubungi Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dan menyebutkan akan terjadi gempa susulan.

"Permasalahannya apakah gempa susulan itu besar atau berakibat tsunami, itu yang belum bisa diprediksi," kata Risma seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Antara pada Sabtu, 16 Januari 2021.

Baca Juga: Nilai HRS tak Menghasut, Neno Warisman: Orang Tidak Datang karena Diundang, Tapi karena Cinta!

Dalam kunjungannya itu, Risma memastikan kelancaran bantuan logistik. Dia juga menegaskan adanya bantuan tenaga kesehatan yang tiba di Sulbar untuk menangani korban yang berada di rumah sakit regional dan pusat.

Kemudian, akses darat menuju lokasi bencana di Mamuju Sulbar diketahui masih terputus akibat longsor yang terjadi di beberapa titik. Hal itu lalu menyulitkan distribusi bantuan logistik dari wilayah sekitar.

Tak hanya itu, terdapat sebanyak 43 tim terpadu yang belum bisa sampai ke Kota Mamuju.

Diketahui, 43 tim terpadu itu terdiri dari Kemensos, BNPB, Kemenkes, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.

Baca Juga: Sebut Temuan Komnas HAM Bisa Jerat Munarman, FH: Saya Duga Kuat Senpi Laskar Diketahui Pimpinan FPI

Tim terpadu tersebut masuk melalui bandara Hasannudin Makasar lalu melanjutkan dengan jalan darat dan telah menempuh perjalanan selama 8 jam saat tiba di Kota Polowali Mandar.

Di sisi lain, sejumlah relawan dan TNI Polri terus melakukan pembersihan jalan yang tertimbun longsor di beberapa titik jalan trans Sulawesi.

Menurut salah satu tim dari Kemensos, Ale Triyono mengaku bahwa hujan turun terus tanpa henti sepanjang malam dan mengakibatkan perjalanan tim tidak bisa cepat serta harus berhenti beberapa kali.

Baca Juga: Klarifikasi Soal Ganti Presiden Bukan 2021 Tapi 2024, Mbak You: Ramalan Saya Jangan Dipercaya

Setibanya di Polman, tim kemudian istirahat dan berkoordinasi dengan BNPB. Akhirnya, mereka memutuskan untuk melanjutkan perjalanan dengan helikopter milik BNPB yang sudah standby di Mamuju.

Berdasarkan data yang dicatat oleh Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BPBN), terdapat sebanyak 43 orang meninggal dunia akibat gempa yang terjadi di Sulbar.

Korban diketahui paling banyak berada di Kabupaten Mamuju.

 

Kepala BNPB, Doni Monardo mengungkapkan bahwa terdapat 34 orang tewas di Mamuju. Lalu, sembilan korban tewas lainnya ada di Kabupaten Majene.

Dua wilayah di Sulbar tersebut menjadi wilayah terparah akibat gempa bumi.***

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler