Kebutuhan Daging Sapi Tahun 2021 Meningkat, Pemerintah akan Impor 502 Ribu Ekor Sapi

21 Januari 2021, 14:44 WIB
Ilustrasi - Pedagang daging sapi melayani pembeli di kios daging Pasar Modern BSD, Serpong, Tangerang Selatan, Banten, Selasa 19 Januari 2021. /ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal.

PR DEPOK - Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian menegaskan bahwa stok daging sapi dan kerbau masih aman dan cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

Meski begitu, Direktur Kesehatan Hewan Fadjar Sumping Tjatur Rasa mengatakan, pada tahun ini kebutuhan daging sapi dan kerbau diperkirakan meningkat menjadi 696.956 ton.

Sementara, produksi dalam negeri di tahun 2021 juga diperkirakan meningkat dari tahun 2020 yaitu sebesar 425.978 ton.

Baca Juga: Respons Perlakuan Daerah kepada Presiden, Refly: Maka tak akan Rasakan Penderitaan Rakyat

Hingga kini, kata Fadjar, masih ada defisit daging sapi sebesar 223.142 ton. Sehingga untuk menutupi kekurangannya, pemerintah akan melakukan impor sapi.

"Untuk memenuhi kekurangan daging tersebut, pemerintah akan melakukan impor sapi bakalan sebanyak 502.000 ekor setara daging 112.503 ton, impor daging sapi sebesar 85.500 ton, serta impor daging sapi Brasil dan daging kerbau India dalam keadaan tertentu sebesar 100.000 ton," tutur Fadjar, dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Antara.

Fadjar juga mengatakan bahwa stok daging pada akhir tahun 2021 diperkirakan sebesar 58.725 ton, sehingga diharapkan mampu memenuhi kebutuhan bulan Januari tahun 2022 mendatang.

Baca Juga: Terkuak! Pengakuan Mengejutkan Petugas Medis Wuhan, Diminta Berbohong Soal Bahaya Covid-19

Sementara itu, Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan Nasrullah menyampaikan potensi produksi daging sapi dan kerbau dalam negeri pada Januari sebanyak 28.790 ton.

Sedangkan kebutuhan konsumsi kurang lebih sebanyak 56.720 ton. Maka kondisi defisit akan dipenuhi dari stok daging sapi dan kerbau impor dan sapi bakalan.

Nasrullah menyebut jumlah stok daging sapi dan kerbau impor per 14 Januari ini ada sekitar 21.980 ton. Rinciannya terbagi di BUMN sebanyak 15.160 ton dan di pelaku usaha/asosiasi sebanyak 6.830 ribu ton.

Baca Juga: Respons Ucapan Komjen Listyo Soal Penegakan Hukum, Rocky: Sama Kayak Mahasiswa Semester 1!

Sementara itu, jumlah stok sapi bakalan di kandang per 14 Januari sebanyak 144.279 ekor atau setara daging 32.330 ton.

Ditambah, pada bulan Februari 2021 nanti direncanakan akan dimulai pengapalan sapi dari sumber negara lain yaitu Meksiko untuk menambah stok sapi bakalan di Indonesia.

Seperti diketahui selama ini, sumber sapi bakalan yang masuk ke Indonesia hanya berasa dari Australia.

Baca Juga: Cek Bansos 2021 dengan KIS atau NIK KTP di dtks.kemensos.go.id, Dapatkan Uang Bantuan BST PKH BSP

"Untuk masalah harga, tetap merupakan kewenangan dari Kemendag. Infonya Kemendag sudah melakukan komunikasi dengan para feedloter. Kami juga sudah mengecek ketersediaan di lapangan dan relatif cukup aman sampai dengan kebutuhan lebaran 2021," ucap Nasrullah.***

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler