Bahas Penangkapan 'Madam Bansos dan Komplotannya', Rocky Gerung: Itu Perlu Energi DPR

23 Januari 2021, 07:03 WIB
Pengamat politik, Rocky Gerung. /Rachman Haryanto/Antara

PR DEPOK  Baru-baru ini, tagar #TangkapMadam memuncaki jajaran trending di Twitter.

Tagar ini masih terkait dengan korupsi bansos yang menjerat kader PDIP, Juliari Peter Batubara.

Tak sedikit warganet yang meyakini bahwa Komisi Pemberantas Korupsi (KPK) tak akan bisa mengusut “Madam Bansos” yang dimaksud dalam tagar tersebut.

Baca Juga: Turun hingga 12 Ribu per Gram, Berikut Daftar Harga Emas di Pegadaian 23 Januari 2021

Menanggapi hal tersebut, pengamat politik sekaligus filsuf, Rocky Gerung, mengklaim bahwa KPK tak akan melakukan pengembangan kasus, melainkan akan melakukan pendalaman kasus.

“Pendalaman itu yang memang ditunggu publik, supaya lengkap lah. Kan nanti masih ada paling nggak tiga empat kursi di samping kursi Madam Bansos kan. Ini kan baru satu kursi yang diperlihatkan. Jadi tim pemburu koruptor dibikin oleh KPK itu,” ujar Rocky Gerung dalam pernyataannya, seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari kanal YouTube miliknya.

Ia menuturkan, dirinya berharap keadilan akan mendahului keraguan KPK untuk mengusut siapa Madam Bansos tersebut.

Baca Juga: Ingin Demokrasi Pulih, Rocky Gerung Dorong Gelombang Masif Rakyat Bongkar 'Madam' Bansos

“Bisa juga sebetulnya KPK itu menunggu reaksi yang lebih masif dari masyarakat, supaya dia mendapat energi tambahan, terutama dari pers, Oleh karena itu, kita harus dorong terus isu ini supaya KPK dapat tambahan amunisi,” paparnya.

Menurutnya, sinisme publik yang menyebut KPK tidak akan mampu mengungkap pusat kekuasaan Madam Bansos ini sebenarnya menunjukkan bahwa publik sangat ingin sang madam diusut tuntas.

Lebih lanjut, Rocky Gerung pun menilai masyarakat saat ini telah memiliki pemikiran yang jernih dan paham akan situasi yang terjadi.

Baca Juga: Polda Metro Jaya Dukung Rencana Listyo Sigit Hapuskan Tilang oleh Petugas

Hal ini ditandai dengan munculnya demonstrasi atau trending-nya tagar-tagar semacam #SuntikMatiJuliari dan #BubarkanPDIP beberapa waktu lalu.

“Tinggal kita sebetulnya menempatkan isu ini di dalam koridor hukum, supaya tidak terjadi pengadilan jalanan. Kan bahaya juga, karena kemarahan orang nggak bisa ditahan lagi. Nah pengkhianatan ini yang mestinya dibaca oleh DPR,” tuturnya.

Disampaikan oleh Rocky, seharusnya DPR ada bersama-sama dengan kemarahan masyarakat.

Baca Juga: Siswi Non-Muslim Dipaksa Pakai Jilbab Viral, Alissa Wahid: Tak Bisa Dibatasi oleh Pakaian!

“DPR justru harus bersama-sama dengan gelombang kemarahan rakyat. Baru DPR tumbuh sebagai institusi yang disebut sebagai representasi dari pikiran rakyat. Karena aneh bin ajaib kalau rakyat menuntut capital punishment (hukuman mati) lalu DPR justru ingin membekukan atau ingin menghalangi secara politis proses di KPK, ” ujar sang pengamat politik.

Menurut Rocky, dalam menyikapi kasus korupsi bansos ini, DPR harus menggunakan pikiran yang jernih dan masuk akal.

“DPR cobalah pake otak sedikit, supaya KPK tidak ragu untuk melakukan fungsinya. Kalau DPR kasih pikiran jernih hari ini, KPK dengan gagah berani akan langsung membentuk ghost buster atau tim pemburu koruptor,” paparnya.

Baca Juga: Kapasitas RSD Wisma Atlet Hampir Penuh, Berikut 3 Syarat Pasien yang Bisa Dirawat

Rocky Gerung menegaskan bahwa untuk menjaring madam bansos beserta semua komplotannya, KPK perlu energi dari DPR.

“Tetap mesti ada jaring besar untuk menangkap madam dan komplotannya. Itu perlu energi dari DPR,” ujar Rocky.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Tags

Terkini

Terpopuler