Bingung dengan Sikap Pemerintah, Gus Umar: di Saat Kepala Negara Dunia Minta Maaf, di Sini Ucapkan Syukur

29 Januari 2021, 21:40 WIB
Tokoh Nahdatul Ulama (NU), Umar Hasibuan atau Gus Umar. /Twitter @UmarHasibuan75

PR DEPOK – Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan bahwa Indonesia termasuk negara yang bisa mengendalikan dua krisis dengan baik.

Kedua krisis yang dimaksud antara lain krisis kesehatan dan ekonomi.

Pernyataan Jokowi itu mendapatkan sorotan dari berbagai pihak, salah satunya tokoh Nahdlatul Ulama (NU), Umar Hasibuan atau Gus Umar.

Baca Juga: Sebut Ekonnomi Sedang Hanyut, Rocky Gerung: Sekarang Pemerintah Minta Tolong Sama Rakyat

Ia menyebutkan bahwa pemimpin negara lain meminta maaf atas banyaknya korban Covid-19 yang meninggal.

Disaat kepala negara didunia meminta maaf krn warganya byk yg mati krn covid19,” tulis Gus Umar sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari akun Twitter @UmarHsb75 pada Jumat, 29 Januari 2021.

Di sisi lain, ia mengungkapkan bahwa pemerintah Indonesia justru mengucapkan syukur dapat menangani Covid-19.

Baca Juga: Ikut Tantangan Mencekik Diri Sendiri di TikTok, Gadis 10 Tahun Asal Italia Meninggal

Padahal, seperti diketahui, kasus positif Covid-19 di Indonesia sudah tembus 1 juta orang.

Selain itu, atas pernyataan Jokowi tersebut, ia mengaku dirinya merasa bingung.

Disini malah ucapkan syukur krn bisa tangani covid19. Akupun bingung,” ujarnya.

Baca Juga: Peneliti LIPI Sebut Terinpirasi Ayat Al Quran dalam Meneliti Gempa Donggala hingga Sesar Lembang

Sebagaimana diberitakan, Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson yang baru-baru ini menyatakan bersalah atas bertambahnya jumlah korban Covid-19 hingga 100 ribu lebih.

Oleh karena itu, ia meminta maaf dan siap bertanggung jawab atas segala kesalahan yang diperbuat oleh pemerintahannya dalam penanganan pandemi.

Selain meminta maaf, Boris Johnson juga berjanji mencarikan solusi atas masalah varian baru Covid-19 dan lockdown yang melumpuhkan perekonomian Inggris.

Baca Juga: Kapolri Ajak Santri Gabung Jadi Anggota Polisi, Azis Syamsuddin: Bukti Kapolri Tak Berpihak pada Satu Agama

Perihal varian baru virus, misalnya, dirinya akan mengumumkan pengetatan perbatasan baru agar penyebaran tidak kian parah.

“Menteri Dalam Negeri akan mengumumkan pembatasan yang lebih ketat lagi untuk negara-negara yang masuk daftar merah kami. Mereka negara yang kami khawatir akan membawa varian baru virus,” katanya.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Tags

Terkini

Terpopuler