PR DEPOK – Kabar mengenai akan terjadi gempa besar di sesar Lembang pada beberapa waktu lalu, sempat hangat diperbincangkan oleh masyarakat.
Meski begitu, kabar tersebut telah diklarifikasi oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) yang menegaskan bahwa kabar itu tidak benar.
Jauh sebelumnya, peneliti gempa dari pusat penelitian geoteknologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Dr. Mudrik Rahmawan Daryono telah melakukan penelitian mengenai siklus, potensi besaran gempa, hingga dampak yang akan timbul ketika terjadi gempa sesar Lembang.
Dr. Mudrik sempat memaparkan hasil penelitiannya dalam webinar yang digelar oleh Seksi Mahasiswa dari Ikatan Ahli Geologi Indonesia Institut Teknologi Bandung (SM-IAGI ITB), pada Sabtu 18 Mei 2020.
Dalam webinar tersebut, Dr. Mudrik memaparkan hasil temuan dari penelitiannya terkait sesar Lembang.
Dr. Mudrik mengungkapkan dengan panjang sesar Lembang 29 km, mampu menghasilkan gempa bumi 6,5 hingga 7 magnitudo.
Dia juga menemukan bahwa sesar Lembang bergerak dengan kecepatan pergeseran 3 milimeter per tahun.