PR DEPOK - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD belum lama ini memberikan pendapatnya terkait kasus Natalius Pigai.
Mahfud MD mengatakan di akun Twitter miliknya, yakni apabila tidak sependapat dengan pernyataan tertentu, alangkah lebih baiknya didiamkan saja. Tidak perlu sampai menghina dengan cacian.
"Kalau anda tak suka dengan statement atau tudingan seseorang yang anda anggap ngaco, tak usahlah menghinanya dengan cacian atau gambar hewan. Diamkan saja," tulis Mahfud MD di akun Twitter miliknya pada Minggu, 24 Januari 2021.
Baca Juga: Berlaku Mulai 1 Februari 2021, Berikut Penjelasan Lengkap PMK Pungutan Pajak Pulsa dan Token Listrik
Kicauan itu pun di balas oleh mantan Komisioner Komnas HAM Natalius Pigai, yang merasa pernyataan Mahfud MD tersebut berhubungan dengannya.
"Pejabat bukan untuk gimik, tapi kerja untuk rakyat," ujar Natalius Pigai.
Pernyataan itu disampaikan Natalius Pigai lewat jejaring Twitter miliknya pada Kamis, 28 Januari 2021, membalas cuitan Mahfud MD.
Baca Juga: Awas Jangan Salah, www.depkop.go.id Bukan untuk Mendaftar BLT BPUM UMKM Rp2,4 Juta
Natalius Pigai lantas menyoroti Mahfud MD yang mengutip ungkapan berbahasa arab dalam cuitannya.
"Mahfud 'Jika anda kutip Alquran maka saya Katolik jadi tidak kompatibel'. Ngajar dikit ya 'Kalau jawab untuk pertanyaan' dan membalas untuk pernyataan. Tarkul... artikan secara ngawur," kata Natalius Pigai.
Eks Komisioner Komnas HAM tersebut lalu mengomentari secara keseluruhan cuitan Mahfud MD.
Dikatakan Pigai, bila benar kicauan itu tertuju untuknya, secara tidak langsung Menkopolhukam itu mengaku Natalius Pigai pintar.
"Dan twit anda itu jika terkait saya maka tersirat anda akui saya pintar," ujar Natalius Pigai, dikutip Pikiranrakyat-Depok.com.
Pada cuitannya tersebut, Mahfud MD tidak menyebutkan secara gamblang itu ditujukan kepada siapa.
Baca Juga: Penanganan Covid-19 RI Jeblok di Posisi 85, Refly Harun: Semoga Jadi Pelajaran bagi Pemerintah
Akan tetapi, publik jadi mengungkit sosok Natalius Pigai yang belum lama ini diduga mendapatkan penghinaan dari pemilik akun Facebook Ambroncius Nababan.***