PR DEPOK - Perpolitikan Indonesia semakin diperbincangkan publik, terlebih baru-baru ini muncul isu adanya gerakan upaya untuk mengambil alih kepemimpinan di Partai Demokrat.
Isu itu merebak usai Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengirimkan surat kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait adanya gerakan tersebut.
Apalagi, upaya itu disinyalir melibatkan pejabat di lingkaran Presiden Jokowi, atau pihak Istana Kepresidenan.
Nama Kepala Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko disebut-sebut sebagai sosok yang terlibat dalam upaya pengambilalihan kepemimpinan di Partai Demokrat.
Isu tersebut kemudian ditanggapi oleh Deputi Balitbang DPP Partai Demokrat, Syahrial Nasution.
Melalui Twitter pribadinya @syahrial_nst, Syahrial Nasution menegur Moeldoko dengan mengatakan Moeldoko jangan menjadi beban negara dan Presiden Jokowi.
Lebih lanjut, Syahriah Nasution mengatakan alangkah lebih baik jika Moeldoko mundur dari jabatannya sebagai KSP.
"Moeldoko jgn jadi beban negara dan Presiden @jokowi. Mundurlah dr jabatan Kepala KSP, fokus bersiap sbg Capres 2024, Begitu cara demokrat dan ksatria sejati," kata Syahrial Nasution seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com pada Rabu, 3 Februari 2021.
Dia menyebut bahwa terungkapnya gerakan-gerakan itu ke muka publik, dapat memperburuk citra Istana.
"Semakin terungkapnya gerakan2 dan transkrip Anda ke publik, ikut memperburuk citra Istana. Setidaknya, kok bisa kena OTT?," ujarnya mengakhiri cuitan tersebut.
***