PR DEPOK - Indonesia saat ini menduduki peringkat pertama kasus aktif Covid-19 tertinggi di Asia, dengan jumlah kasus aktif 175.349 orang.
Sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari Reuters, dalam menangani pandemi Covid-19, Indonesia berada di peringkat ke 85 dari total 98 negara yang diteliti.
Angka tersebut menunjukkan bahwa Indonesia termasuk peringkat rendah di ASEAN, dengan rincian Myanmar (24), Malaysia (16), Singapura (13), Thailand (4), dan Vietnam (2).
Sejumlah negara itu dinilai lebih baik dalam menangani perkembangan pandemi di negaranya.
Sementara untuk negara peringkat pertama yang paling baik dalam penanganan pandemi Covid-19 adalah Selandia Baru.
Data tersebut berdasarkan laporan dari Lowy Institute, lembaga Think Tank asal Australia, yang dirilis pada pertengahan Januari 2021.
Menanggapi hal ini, Deputi Balitbang DPP Partai Demokrat Yan Amarullah Harahap menilai bahwa bukan sesuatu yang mengagetkan lagi jika ada laporan seperti itu.
Yan Harahap mengungkapkan, laporan tersebut sangat mungkin muncul lantaran ada jajaran pemerintahan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang tidak ikut fokus membantu presiden dalam menangani pandemi Covid-19.
Kondisi tersebut berpengaruh pada upaya pemerintah dalam menangani pandemi sehingga jadi tidak maksimal.
Menurut Yan Harahap, pihak itu saat ini justru sedang sibuk mengurusi kepentingannya sendiri.
Tanggapan tersebut disampaikan Yan Harahap melalui akun Twitter pribadinya @YanHarahap pada Rabu, 3 Februari 2021.
“Gak heran, wong ‘pembantu’ Presiden bukannya ikut fokus tangani pandemi, malah sibuk mau ‘merebut’ partai orang, ngebet nyapres,” kata Yan Harahap.
Diketahui, pernyataan Yan Harahap itu ditujukan untuk Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko yang isunya akan mengambil alih kepemimpinan Partai Demokrat dari Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) untuk maju di Pilpres 2024.
“Belajarlah dari Mayor AHY, Jenderal Moeldoko. Paling tidak, jika mau masuk politik harus menjadi anggota partai dulu dan mengabdi di partai,” ujar Yan Harahap.
Sebelumnya, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengungkapkan ada gerakan inkonstusional yang akan melengserkan dirinya.
Baca Juga: Cara Daftar e-Form BRI, Awas Jangan Salah Informasi, Seperti Ini Tahapannya
Menurut AHY, ada pejabat tinggi di lingkaran pemerintahan Presiden Jokowi yang terlibat dalam kudeta melengserkan dirinya dari kursi Ketua Umum Partai Demokrat.
Hal tersebut disampaikan AHY melalui kanal YouTube pribadinya pada Senin, 1 Februari 2021.***