PR DEPOK - Baru-baru ini publik dikejutkan dengan kabar adanya upaya pengambilalihan paksa posisi ketua partai Demokrat oleh segelentir orang.
Informasi itu disampaikan oleh Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) selaku Ketua Umum partai Demokrat dalam konferensi pers yang ditayangkan melalui kanal Youtubenya, yakni Agus Yudhoyono.
AHY menyebut dalam pernyataannya bahwa salah satu pihak yang terlibat dalam upaya tersebut merupakan orang yang berasal dari lingkaran terdekat Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Menurut kesaksian dan testimoni banyak pihak yang kami dapatkan gerakan ini melibatkan pejabat penting pemerintahan yang secara fungsional berada dalam lingkar kekuasaan terdekat dengan Presiden Joko Widodo," kata AHY.
Kemudian, dia juga menyampaikan bahwa upaya tersebut dilakukan dengan tujuan menjadikan partai demokrar sebagai kendaraan dalam pilpres tahun 2024 mendatang.
"Pengambil alihan posisi ketua umum partai demokrat akan dijadikan jalan atau kendaraan bagi yang bersangkutan sebagai calon presiden dalam pemilu 2024 mendatang.
Pernyataan AHY tersebut kemudian menuai banyak komentar hingga kritikan dari berbagai pihak, tak terkecuali dari politisi PDI Perjuangan, Dewi Tanjung.
Dewi Tanjung dalam Twitter pribadinya @DTanjung15 mempertanyakan terkait kata kudeta menurut AHY dan para politisi partai Demokrat.
"AHY & kader Demokrat Paham ngga sih arti KUDETA?," ucap Dewi Tanjung menanyakan seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com pada Kamis, 4 Februari 2021.
Usai menanyakan hal itu, Dewi Tanjung kemudian menjelaskan arti kudeta menurut perspektifnya.
Menurutnya kudeta itu biasanya diperuntukkan dalam situasi sebuah negara yang pemerintahannya diambilalih secara paksa.
"Kudeta itu biasanya di tujukan pada kondisi sebuah negara yg mana terjadi pengambilan Alihan pemerintahan dng Paksa," katanya menjelaskan.
Kemudian, Dewi Tanjung menyebutkan bahwa keadaan yang terjadi saat ini pada partai Demokrat bukan kudeta tapi kisruh.
"Kalo pengambil Alihan ketum Partai dng Paksa itu namanya Kisruh," ujar Dewi Tanjung menambahkan.
Menutup pernyataannya, ia memberikan saran sekaligus sindiran pada AHY dan para kader Demokrat untuk kembali belajar apa-apa yang disampaikan agar bisa cerdas.
"AHY & Kader Demokrat kudu Belajar Yg Cerdas deh," ucap Dewi Tanjung mengakhiri.
***