PR DEPOK – Pengacara Front Pembela Islam (FPI) dengan tegas membantah pengakuan salah satu terduga teroris JAD, Ahmad Aulia (30) terkait hadirnya FPI di kegiatan baiat massal Daulatul Islam atau Islamic State of Iraq and Syria (ISIS).
FPI menyebut bahwa acara di Makassar tersebut hanya merupakan diskusi umum yang membahas soal perpolitikan di dunia.
Selain itu, FPI juga membantah kehadiran eks petinggi FPI Munarman hadir di acara tersebut, di mana sebelumnya nama Munarman juga disebut-sebut menghadiri kegiatan itu.
Namun tampaknya pernyataan FPI ini tidak sepenuhnya dipercaya oleh sejumlah pihak, salah satunya anggota DPR RI fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Luqman Hakim.
Tanggapan tersebut disampaikan Luqman Hakim melalui akun Twitter pribadinya @LuqmanBeeNKRI pada Minggu, 7 Februari 2021.
Menurut Luqman Hakim, adanya jejak digital yang sudah beredar terkait dukungan FPI kepada ISIS sudah menjadikan bukti kuat bahwa FPI terduga berafiliasi pada ISIS.
“Dikira jejak digital mudah dihapus. Padahal bertebaran jejak dukungannya pada ISIS. Aneh banget kelakuan seperti ini," katanya dikutip Pikiranrakyat-Depok.com.
FPI, dikatakan Luqman Hakim, menganggap bahwa manusia di Indonesia bisa dengan mudah dikelabui dengan kebohongan yang telah diperbuat oleh mereka.
"Sbg orang yg ngaku ustaz, harusnya paham bhw bohong adlh ibu dari segala dosa. Astaghfirullah,” ujar Luqman Hakim mengakhiri.
Diketahui sebelumnya, beredar video yang menampilkan pengakuan dari salah satu terduga teroris JAD yang juga adalah simpatisan FPI Makassar, Ahmad Aulia (30).
Dalam video tersebut, Ahmad menuturkan bahwa FPI ikut hadir saat kegiatan baiat massal kepada Daulatul Islam atau ISIS di Makassar, Sulawesi Selatan, pada tahun 2015.
Video pengakuan terduga teroris itu diunggah oleh salah satu pengguna twitter dengan akun @sahaL_AS pada Kamis, 4 Februari 2021.***