Tingkat Kepuasan Publik ke Jokowi Naik, Survei: Elektabilitas Anies Baswedan Turun Akibat Pandemi Covid-19

7 Februari 2021, 21:55 WIB
Kolase potret Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (kiri) dan Presiden Jokowi (kanan). /Dok. ANTARA.

PR DEPOK – Lembaga New Indonesia Research & Consulting mengungkap hasil survei yang menunjukkan bahwa kepuasan publik terhadap Presiden RI Joko Widodo meningkat meskipun di tengah pandemi Covid-19.

Disampaikan oleh Direktur Eksekutif New Indonesia Research and Consulting, Andreas Nuryono, kasus konfirmasi Covid-19 yang sudah menembus angka satu juta berdampak pada perekonomian di sepanjang 2020 yang terkontraksi negatif.

Akan tetapi, katanya, tingkat kepuasan publik kepada Jokowi tetap tinggi dan terus meningkat.

Baca Juga: Banjir di Semarang Disebut Siklus 50 Tahunan, Andi Arief: Pengetahuan Baru, Harusnya Dihitung Tiap Tahun!

“Di tengah pandemi Covid-19 yang masih melanda, tingkat kepuasan publik terhadap Jokowi meningkat,” ungkap Andreas Nuryono, seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Antara.

Berdasarkan data yang dimiliki New Indonesia, tingkat kepuasan publik mencapai 62,8 persen pada survei Juni 2020, meningkat menjadi 65,1 persen pada Oktober 2020 dan saat ini berada di angka 70,3 persen.

Berbanding lurus dengan tingkat kepuasan yang terus naik, tingkat ketidakpuasan juga berangsur turun dari 32,4 persen pada Juni 2020 menjadi 31,3 persen pada Oktober 2020, dan kini berada di angka 26,8 persen.

Baca Juga: Klaim Jakarta tak Banjir Bukan Hasil Anies, Teddy: Dia Gak Perlu Kerja, Tinggal Teruskan Program Pendahulunya

Menurut pengamatannya, keputusan Jokowi untuk menjaga keseimbangan antara krisis kesehatan dan dampak ekonominya membuat kepuasan publik tetap terjaga. Seperti diketahui, berulang kali Presiden ke-7 RI itu mengucapkan syukur lantaran Indonesia tidak perlu sampai mengambil jalan lockdown.

Selain itu, Andreas juga mengatakan bahwa tingkat kepuasan yang naik ini juga dipicu oleh hadirnya Jokowi sebagai penerima pertama vaksinasi Covid-19.

“Tampilnya Jokowi di depan publik sebagai orang pertama yang mendapat suntikan vaksin memberi pesan yang sangat kuat kepada masyarakat,” ujarnya.

Baca Juga: Susi Pudjiastuti Tiba-tiba Minta Tolong ke Jokowi: Mohon Dibantu Imbauan dari Pak Presiden, Hentikan...

Di sisi lain, pembatasan sosial yang masih terus diberlakukan hingga saat ini menjadi salah satu pemicu yang membuat angka ketidakpuasan publik masih tinggi.

“PSBB transisi terus berlaku di DKI Jakarta, berlanjut lagi dengan kebijakan baru PPKM Jawa-Bali,” ucapnya.

Sementara itu, Andreas juga turut mengungkap bahwa sejumlah nama seperti Ganjar Pranowo, Ridwan Kamil, serta Khofifah Indar Parawansa, memiliki elektabilitas yang meningkat.

Baca Juga: Prabowo Mungkin Lawan Anies di Pilpres 2024? Refly Harun: Ini Alasan Presidential Threshold Harus Dihapuskan

Namun, lanjutnya, peningkatan elektabilitas ini tidak terjadi pada Anies Baswedan yang justru kerap dikritik lantaran kegagalan penanganan Covid-19 di DKI Jakarta.

“Publik melihat bahwa kegagalan penanganan Covid-19 terkonsentrasi di Jakarta, yang notabene adalah kesalahan Anies,” ujar Andreas.***

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler