Kritik Satir Kebebasan Berpendapat, Said Didu: Semoga Tak Ada yang Laporkan Hujan karena Dianggap Meresahkan

8 Februari 2021, 20:55 WIB
Muhammad Said Didu. //Tangkapan layar YouTube.com/Indonesia Lawyer Club

PR DEPOK – Belakangan ini kebebasan berpendapat menjadi pembahasan hangat yang tengah diperbincangkan publik, termasuk tokoh-tokoh nasional.

Hal ini berawal dari cuitan mantan Menteri Koordinator Ekonomi dan Industri era Presiden Gus Dur, Kwik Kian Gie, dalam akun Twitter miliknya, @kiangiekwik.

Dalam akun Twitternya, Kwik Kian Gie, memberikan pernyataan yang cukup getir.

Baca Juga: Istilah PSBB dan PPKM Dinilai Aneh, Roy Suryo Kritik Jokowi: Jangan Banyak Istilah, Masyarakat Sudah Cerdas

Dirinya mengaku bahwa belum pernah merasakan takut seperti sekarang ini dalam mengungkapkan pendapat yang berbeda dengan pihak lain.

Meskipun, lanjutnya, pendapat tersebut memiliki tujuannya baik dengan memberikan pandangan alternatif.

Kwik Kian Gie lantas membandingkan era saat ini dengan era Orde Baru atau era presiden Soeharto.

Baca Juga: Satu Keluarga Meninggal Akibat Sang Ibu Tak Jujur Tentang Hasil Tes Positif Covid-19

Menurutnya, di era Orde Baru, dirinya masih bisa mengkritik dengan sangat tajam, namun hal itu tidak menjadi masalah.

Sedangkan, di era sekarang ini, Kwik Kian Gie menilai, jika menyampaikan pandangan yang berbeda, acap kali buzzer di dunia maya langsung menyerang.

Saya belum pernah setakut saat ini mengemukakan pendapat yg berbeda dng maksud baik memberikan alternatif. Langsung saja di-buzzer habis2an, masalah pribadi diodal-adil. Zaman Pak Harto saya diberi kolom sangat longgar oleh Kompas. Kritik2 tajam. tidak sekalipun ada masalah,” tutur Kwik Kian Gie dalam akun Twitternya, yang diunggah pada 6 Februari 2021, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-depok.com.

Baca Juga: Beredar Foto Anies Baswedan Tidak Memakai Masker, Ferdinand: Memalukan, Tidak Beri Contoh yang Baik

Pernyataan Kwik Kian Gie tersebut kemudian mendapat tanggapan dari sejumlah tokoh bangsa. Tentu saja ada pihak yang pro dan kontra terhadap pernyataan tersebut.

Namun, yang pasti pernyataan Kwik Kian Gie cukup berpengaruh dan menjadi bola panas yang terus bergulir hingga saat ini.

Bahkan, mantan Sekretaris Kementerian BUMN, Muhammad Said Didu pun turut menanggapi fenomena mengenai kebebasan berpendapat tersebut.

Baca Juga: Link eform.bri.co.id/bpum, Untuk Cek BLT BPUM UMKM Rp2,4 Juta yang Disalurkan BRI pada Februari 2021

Dalam akun Twitter miliknya, @msaid_didu, Said Didu mengunggah pernyataan satir, untuk menyindir situasi kebebasan berpendapat yang senada dengan yang disampaikan Kwik Kian Gie.

Dengan satir, Said Didu mengatakan, bahwa dirinya berharap agar tidak ada pihak di era sekarang yang menuduh dan melaporkan hujan karena dianggap meresahkan.

Semoga tdk ada yg menuduh dan melaporkan hujan krn dianggap bikin keresahan. Lbh bahaya lagi kalau atas laporan tsb hujan ditahan - maka tersiksalah petani kita. Ayo #savehujan,” tutur Said Didu dalam akun Twitternya, yang diunggah pada 7 Februari 2021, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-depok.com.

Baca Juga: Tengah Jalani Perawatan, Aktor Senior Roy Marten Dinyatakan Positif Terinfeksi Covid-19

Sontak cuitan Said Didu tersebut turut ditanggapi oleh warganet di Twitter.

Ga ada yg laporin kok prof...paling cuma di kick dr grup fenomena alam,” tulis salah seorang warganet.

Saya takutnya Malaikat Mikail marah sebab hujan disalahkan,” tulis warganet lain.

Baca Juga: 3 Kasus Habib Rizieq Diselesaikan, Bareskrim Polri: Semua Sudah P21

Sebelumnya, Kwik Kian Gie dianggap mengkritik pemerintah soal utang Negara oleh Staf Khusus Menteri Keuangan Bidang Komunikasi Strategis, Yustinus Prastowo.

 Kwik Kian Gie pun telah memberikan klarifikasi atas tudingan tersebut. Dia mengatakan, bahwa utang besar Negara bisa dibayar dengan menerbitkan obligasi atau Surat Utang Negara (SUN).***

Editor: Adithya Nurcahyo

Sumber: Twitter

Tags

Terkini

Terpopuler