Komentari PDIP ‘Babak Belur’ dalam Survei Elektabilitas, Refly Harun: Persoalannya Partai Lain juga Bermasalah

9 Februari 2021, 07:55 WIB
Ahli hukum tata negara, Refly Harun. /YouTube Refly Harun

PR DEPOK – Ahli hukum tata negara, Refly Harun mengomentari hasil survei NEW INDONESIA.

Survei NEW INDONESIA mengungkapkan bahwa dalam kurun waktu empat bulan, elektabilitas Partai Demokrat, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), dan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) mengalami kenaikan.

Sedangkan, berdasarkan data yang dirilis, PDI Perjuangan (PDIP) anjlok.

Direktur Eksekutif NEW INDONESIA Research & Consulting, Andreas Nuryono menyebut bahwa elektabilitas partai politik bergerak dinamis.

Baca Juga: Sampaikan Duka Cita pada Ustaz Maaher yang Meninggal Dunia, Gus Sahal: Berilah Belas Kasihan

Meskipun PDIP masih tetap unggul, tetapi elektabilitasnya anjlok. Sebaliknya, lanjut dia, Partai Demokrat menambah elektabilitasnya.

Dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari kanal YouTube-nya, Refly menjelaskan ada persoalan besar yang terjadi di tubuh partai-partai politik.

“Di antara semua partai politik yang ada di Senayan saat ini, yang diperkirakan akan masih merajai Pemilu 2024, semuanya ada persoalan besar,” katanya seperti dikutip pada Selasa, 9 Februari 2021.

Baca Juga: Antam Tertahan di Rp1,9 Juta, Cek Daftar Harga Emas di Pegadaian Hari Selasa, 19 Februari 2021

Menurutnya, ada persoalan yang memungkinkan PDI-P tetap bisa berada di urutan pertama.

“Meskipun PDIP babak belur diterpa isu, terutama di 2020 yaitu soal Harun Masiku dan Juliari Batubara,” tutur Refly.

“Belum lagi konservatisme di PDIP yang kepemimpinannya tidak pernah berganti, kemudian pengambilan keputusannya itu sangat personal,” ujarnya.

Baca Juga: Jadwal Pemadaman Listrik Kota Depok Selasa, 9 Februari 2021, Mulai Pukul 10.00 hingga 14.00 WIB

Akan tetapi, menurutnya, partai-partai lain juga bermasalah, dan kurang lebih sama.

“Gerindra misalnya, sebagai partai nomor 2. Masalah yang utama di Gerindra adalah masalah direkrutnya Prabowo (Subianto) sebagai menteri dari Presiden Jokowi,” katanya.

Ia menilai bahwa hal itu membuat sebagian massa Gerindra kecewa.

Baca Juga: Iqlima Ayu Istri Ustaz Maaher Terpukul Usai Dengar Kabar Suaminya Meninggal, Kuasa Hukum: Manusiawi Lah Ya

“Hal inilah yang menjelaskan Gerindra tidak melesat melebihi PDIP walaupun peluang itu harusnya ada,” ucap Refly.

Di sisi lain, ia juga mengingatkan bahwa Gerindra pun diterpa isu korupsi yakni di Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) yang menyeret nama Edhy Prabowo.

“Golkar sesungguhnya relatif tidak ada masalah. Tetapi jangan lupa, Ketua Umum Golkar (Airlangga Hartarto) bukan sosok yang ‘seksi’ dalam politik,” ujarnya.

Baca Juga: Menpora Temui Kapolri Bahas Perizinan Kompetisi Olahraga, Akankah Liga 1 Kembali Bergulir?

Airlangga, kata dia, yang merupakan Ketua Umum partai besar bahkan tidak disebut-sebut sebagai calon presiden yang potensial.

Refly menjelaskan, bahkan Airlangga tidak masuk dalam 5 besar calon Presiden RI yang potensial.

Lebih lanjut, ia menerangkan kekuatan sebuah partai yang didukung ideologi yang kuat.

“Sejauh ini hanya dua partai yang didukung ideologi yang kuat. PDIP dengan spektrum kiri-nasionalis dan PKS dengan ideologi kanan. Merekalah yang paling kuat dari sisi massa,” kata Refly.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Tags

Terkini

Terpopuler