Novel Sentil Polisi Soal Ustaz Maaher, Dedek Prayudi: Job Desk Penyidik KPK Udah Ditambah Komentarin Polri?

10 Februari 2021, 09:43 WIB
Novel Baswedan (kiri) mempertanyakan keputusan polisi soal kematian Ustaz Maaher (Kanan). /Kolase foto dari Instagram.com/@novelbaswedanofficial dan Twitter @ustadzmaaher

PR DEPOK - Mantan juru bicara Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Dedek Prayudi baru-baru ini sering menyatakan pendapat-pendapatnya soal isu terkini yang terjadi Indonesia, khususnya yang terkait dengan politik.

Terbaru, Dedek Prayudi menyoroti pernyataan dari Penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan soal kritikannya pada Polri.

Dedek melalui akun Twitternya @Uki23 melayangkan pertanyaan terkait tugas yang seharusnya dilakukan oleh penyidik KPK.

Baca Juga: Disinyalir Akses Vaksinasi Covid-19 Dikuasai Sejumlah Orang Kaya di Amerika Serikat

Pertanyaannya tersebut tampak menyindir Novel yang mengkritik kinerja Polri melalui Twitter dalam peristiwa meninggalnya Ustaz Maaher baru-baru ini.

"Job desk penyidik KPK sekarang udah ditambah ngomentarin Polri di sosial media?," kata Dedek Prayudi.

Selain menanyakan perihal tugas penyidik KPK, ia juga berpendapat agar Novel bisa belajar untuk menahan dirinya dalam berpolitik karena menurutnya mengomentari kinerja pihak lain atau Polri bukan lah bagian dari tugas seorang penyidik KPK.

Baca Juga: Akui Masih Ingin Berkuasa Sepenuhnya di Indonesia, Prabowo ke Kader: Jangan Ada yang Timbulkan Kegaduhan!

"Kalau memang sudah ditambah ya gpp, kalau belum ditambah sebaiknya belajar ngerem berpolitik, mas Novel," ucapnya seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com pada Rabu, 10 Februari 2021.

Seperti diketahui sebelumnya, kabar meninggalnya Ustaz Maaher At-Thuwailibi beberapa waktu lalu cukup mengejutkan publik. Pasalnya Ustaz Maaher saat itu tengah menempuh proses hukum yang menjeratnya atas dugaan ujaran kebencian.

Meski demikian, banyak pihak yang mengungkapkan komentar dan belasungkawa mereka atas meninggalnya Ustaz Maaher, tak terkecuali Novel Baswedan.

Baca Juga: Prabowo Akui Masih Ingin Berkuasa di Indonesia, Tifatul Sembiring: Gak Ada Kekuasaan Mutlak di Tangan 1 Orang!

Selain mengucapkan kalimat istirja atau Innalillahi, Novel dalam cuitannya juga tampak menyentil polisi dengan memberikan pertanyaan terkait meninggalnya Ustaz Maaher.

"Innalillahi Wainnailaihi Rojiun Ustaz Maaher meninggal di rutan Polri," ujar Novel melalui akun Twitternya @nazaqistsha.

Kemudian, ia berpendapat bahwa masalah yang dialami almarhum sehingga ia ditahan hanya penghinaan. Sedangkan kala itu Ustaz Maaher sedang mengalami sakit.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Hari Rabu, 10 Februari 2021: Aquarius, Hindari Berbohong pada Pasangan

Oleh sebab itu, Novel mempertanyakan alasan dari penahanan orang yang sedang sakit dan mengingatkan pihak aparat untuk tidak melakukan hal yang keterlaluan.

Pertanyaan tersebut ia sampaikan karena menurutnya hal itu bukan perkara yang sederhana lantaran orang yang ditahan oleh polisi adalah seorang ustaz.

Tangkapan layar cuitan Dedek Prayudi yang sentil pernyataan Novel Baswedan./Twitter/@Uki23

"Pdhl kasusnya penghinaan, ditahan, lalu sakit. Org sakit, kenapa dipaksakan ditahan? Aparat jgn keterlaluanlah.. Apalagi dgn Ustaz. Ini bukan sepele lho.," ucap penyidik KPK tersebut.***

Editor: Adithya Nurcahyo

Sumber: Twitter

Tags

Terkini

Terpopuler