PR DEPOK – Kantor Gubernur Jawa Tengah yang terletak di Jalan Pahlawan Kota Semarang tergenang banjir, Selasa sore.
Tak hanya menggenangi halaman parkir kendaraan, banjir juga masuk ke ruangan kantor di salah satu gedung.
Ganjar Pranowo pun kaget lantaran saat kejadian dia tidak berada di kantornya.
Baca Juga: Ramalan Zodiak Rabu, 24 Februari 2021: Gemini, Jangan Berfoya-foya dan Hindari Perdebatan
“Saya kaget aja mosok kantor gubernur banjir. Agak aneh,” kata Ganjar Pranowo seperti dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari Antara pada Rabu, 24 Februari 2021.
Menurut dia, hal aneh tersebut karena biasanya di area parkiran aliran air bisa keluar.
“Aneh menurut saya, karena di bagian parkir itu airnya tidak bisa keluar. Itu impossible, pasti ada yang tersumbat,” ujar Ganjar Pranowo.
Sikap Ganjar atas banjir yang menggenangi kantornya itu pun lantas dikomentari oleh Ketua Majelis Jaringan Aktivis Pro Demokrasi (ProDEM) Iwan Sumule.
Iwan Sumule mengatakan bahwa banjir yang terus menerjang Jawa Tengah hampir sebulan ini adalah karena gubernurnya sibuk mengurusi pencintraan untuk Pilpres 2024.
Dia juga menyoroti sikap kaget Ganjar Pranowo, yang menurutnya mulai mengikuti Presiden Jokowi.
Berarti, lanjut Iwan, Ganjar memang serius ingin menjadi presiden.
Meski begitu Iwan Sumule masih menyayangkan isu politik yang masih diangkat di Indonesia, karena justru memecah belah bangsa.
Komentar tersebut disampaikan Iwan Sumule melalui akun Twitter pribadinya @KetumProDEM pada Rabu, 24 Februari 2021.
“Tampak sibuk urus pencitraan menuju ISTANA, sementara rakyat kebanjiran dan banjir tak surut². Lucunya, sudah mulai ikut KAGETAN seperti presiden @jokowi . Berarti serius Mas @ganjarpranowo ingin jadi presiden. Ironi, isunya masih radikal dan khilafah. Tak menyatukan, membelah,” kata Iwan Sumule.
Diketahui, banjir yang terjadi di sebagian kompleks Kantor Gubernur Jawa Tengah itu memiliki ketinggian air antara 10-50 centimeter di lantai 1 gedung B, dan selasar penghubung ke gedung A.
Banjir di pusat perkantoran Pemerintah Provinsi Jawa Tengah itu juga merendam puluhan sepeda motor dan mobil yang terparkir di halaman kantor.
Akibat banjir tersebut, aliran listrik di kompleks Kantor Gubernur Jateng dimatikan guna mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.
Sementara itu, Marnie, salah seorang pegawai honorer di Bagian Humas dan Protokol Setda Provinsi Jateng, hanya bisa memandangi sepeda motor miliknya yang ikut terendam banjir.
"Biasanya tidak banjir, mungkin karena hujannya deras selama dua jam-an tadi. Mudah-mudahan motor saya tidak rusak," kata dia.
Sejumlah jalan protokol di sekitar kompleks Kantor Gubernur Jateng, seperti Jalan Pahlawan dan Jalan Pandanaran, juga terendam air cukup tinggi sehingga terpaksa ditutup sementara.
Baca Juga: Antam Naik Drastis hingga UBS Naik Tipis, Cek Daftar Harga Emas di Pegadaian Rabu, 24 Februari 2021
Penutupan jalan tersebut menyebabkan kemacetan arus lalu lintas cukup parah.***