PR DEPOK – Pakar ekonomi Indonesia, Rizal Ramli turut mengomentari perihal laporan indeks demokrasi di Indonesia.
Sebelumnya diberitakan, kondisi demokrasi Indonesia kini sedang masuk dalam kategori negara demokrasi yang belum sempurna.
Hal itu disampaikan oleh The Economist Intelligence Unit (EIU) 2021 dalam publikasi laporan “Democracy Index 2020: in Sickness and in Health?”.
Laporan EIU itu menempatkan Indonesia pada peringkat 64 secara global, serta peringkat 11 di regional Asia dan Australia. Dilihat secara total, Indonesia mendapat skor 6,48.
Sementara itu, Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) menyatakan laporan EIU menunjukkan bahwa demokrasi di Indonesia kini sedang terjun bebas alias jeblok.
Sejumlah tokoh nasional pun turut khawatir dengan keadaan demokrasi di era Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat ini, tak terkecuali Rizal Ramli.
Ia mengungkapkan bahwa dulu, Indonesia sempat menjadi contoh negara demokratis di tingkat Asia.
Akan tetapi sekarang, lanjut dia, Malaysia dinilai lebih memiliki tingkat demokrasi yang lebih tinggi dibanding Indonesia.
“Indonesia dulu contoh negara demokratis di Asia, sekarang dgn Malaysia aja kalah,” kata Rizal Ramli pada Jumat, 26 Februari 2021 sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari akun Twitter @RamliRizal.
Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta 25 Februari 2021, Andin Curiga karena Al Terburu-buru Pergi di Tengah Malam
Atas hal tersebut, ia mempertanyakan pada Jokowi, apakah dirinya pernah memperjuangkan demokrasi saat masih muda dulu.
“Mas @jokowi, waktu muda pernah ndak berjuang utk demokrasi?” tuturnya.
Mantan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman itu menegaskan, apabila sektor ekonomi sedang menurun, jangan sampai tingkat demokrasi juga menurun.
Baca Juga: Sebut Buzzer Merupakan Penjaga untuk Tegakan Kekuasaan, Amien Rais: Ini Sangat Menyedihkan
“Klo waktu muda ndak berjuang ndak apa2, tapi ekonomi nyungsep, jangan dong semakin jauh dari demokrasi?” ucapnya.***