PR DEPOK - Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) menganjurkan empat strategi kepada pemerintah guna memutus mata rantai penularan Covid-19.
Seperti diketahui, tepat tanggal 2 Maret 2021, pandemi Covid-19 telah merebak luas di Indonesia selama setahun lamanya.
Selama satu tahun Covid-19 merebak, Pemerintah Indonesia telah berupaya melakukan berbagai macam guna memutus mata rantai penularan.
Anjuran empat strategi tersebut disampaikan melalui Ketua Mitigasi PB IDI dr Adib Khumaidi di Jakarta, Senin 1 Maret 2021 kemarin.
Dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Antara, dr Adib menyarankan strategi pertama yang bisa dilakukan pemerintah adalah meningkatkan Sistem Kesehatan Nasional (SKN) yang adaptif dengan pandemi.
Lebih lanjut, dr Adib mengatakan pemerintah bisa melakukan penguatan SKN ini melalui Puskesmas dalam rangka meningkatkan promotif dan preventif serta pelayanan kesehatan di daerah-daerah.
"Paling penting adalah kemampuan testing dan tracing. Kita punya kekuatan atau modal yang cukup besar di dalam kemampuan itu, adalah puskesmas,” ujar dia.
Baca Juga: Neno Warisman Soroti Perizinan Investasi Miras: Sekalian Saja Legalkan Perjudian dan Prostitusi
Kemudian strategi kedua, kata dr Adib, adalah mempersiapkan SKN yakni dengan mengklaster rumah sakit yang memang difokuskan untuk penanganan Covid-19.
Namun, ia melanjutkan, pemerintah juga harus tetap memperhatikan penanganan yang bukan pasien positif Covid-19.
"Kemairn kan diperbanyak untuk rumah sakit rujukan Covid-19. Kalau kita bicara rumah sakit rujukan Covid-19 artinya dieskalasi untuk menjadi rumah sakit Covid-19," katanya.
"Padahal, masalah kesehatan bukan hanya Covid-19 saja. Ini melakukan re-desain rumah sakit dengan zonasi supaya pelayanan non Covid-19 masih bisa dilakukan tapi tidak berpotensi kemudian menularkan Covid-19."
Baca Juga: Cara Cek Bansos 2021, Cair Bulan Maret dan April Pakai NIK KTP atau KIS di dtks.kemensos.go.id
Strategi ketiga, lanjut dr Adib, dirinya mengatakan pemerintah harus memperkuat industri teknologi dan kesehatan.
"Itu bisa dilakukan dengan membangun kesiapan infrastruktur industri, baik obat, alat kesehatan, termasuk vaksin Covid-19. Ini menjadi upaya yang harus dilakukan," ucap dr Adib.
Terakhir strategi keempat, ia mengatakan harus memperkuat kesadaran dan kepatuhan masyarakat dengan memberdayakan organisasi informal di tingkat masyarakat khususnya RT dan RW sebagai garda terdepan.
"Kemudian, meningkatkan ketersediaan literasi dan sumber-sumber informasi tentang Covid-19," ujarnya mengakhiri.***