KLB Sumut Pilih Moeldoko Jadi Ketum PD, Saiful Mujani: Membunuh Partai, Demokrat Mati di Tangan Pejabat Negara

7 Maret 2021, 19:27 WIB
Pakar politik sekaligus pendiri SMRC, Saiful Mujani. /Instagram @saiful_mujani

PR DEPOK - Pendiri SMRC, Saiful Mujani menanggapi terpilihnya KSP Moeldoko sebagai Ketua Umum Partai Demokrat versi Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat di Deli Serdang, Sumatra Utara (Sumut).

Menurut Saiful, hasil akhir terpilihnya Moeldoko sebagai ketum sama dengan membunuh Partai Demokrat.

Pandangan tersebut diungkapkan Saiful Mujani di akun Twitter pribadinya @saiful_mujani, pada Sabtu, 6 Maret 2021.

Baca Juga: BPUM UMKM Disalurkan Maret 2021, Cek Penerima BPUM 2021 dengan NIK KTP di eform.bri.co.id/bpum

"Hasil akhir dari manuver KSP Moeldoko ini adalah membunuh PD," ujar Saiful Mujani.

Peristiwa ini membuat Partai Demokrat mati di tangan pejabat negara.

"Demokrat mati di tangan seorang pejabat negara," kata Saiful Mujani, seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com.

Melihat KLB sebagai tindakan pengambilalihan partai, ia juga menilai bahwa kemunduran demokrasi Indonesia semakin dalam, ironinya justru Jokowi terpilih karena demokrasi.

Baca Juga: Sindir Sikap Moeldoko ke SBY, Ronnie Rusli: Mantan Presiden pun Partainya Digondol Terang-terangan!

"backsliding demokrasi Indonesia makin dalam, dan ini terjadi di bawah Jokowi yang ironisnya ia justeru jadi presiden karena demokrasi," ujar Saiful Mujani.

Menurut Saiful, kemunduran ini bisa dihentikan dengan mencegah negara ikut campur dalam internal partai.

"Pelemahan demokrasi ini bisa dihentikan dengan mencegah negara ikut campur internal partai sebagai pilar utama demokrasi," ujar Saiful.

Baca Juga: Moeldoko Akan Dicatat Sejarah Kudeta Mayor, Rocky Gerung: Lebih Bermutu Kudeta Presiden, Terlihat Lebih Fair

Menurutnya, seorang presiden punya wewenang yang lebih dari cukup untuk menghentikan perlemahan demokrasi ini.

"Presiden punya wewenang lebih dari cukup untuk menghentikan kemerosotan demokrasi ini. Tapi ini sebagian tergantung pada komitmen presiden untuk demokrasi," kata Saiful Mujani.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Tags

Terkini

Terpopuler