Pengamat Sebut Perebutan Partai Demokrat Berpotensi Ganggu Ekonomi Nasonal, IHSG Terpantau Mulai Merah

9 Maret 2021, 14:21 WIB
Ilustrasi IHSG. /ANTARA/Muhammad Adimaja

PR DEPOK - Kualitas demokrasi di suatu negara bergantung kepada kualitas partai politik (parpol) yang hidup di dalamnya.

Alasannya karena partai politik adalah aktor utama dalam perjalanan demokrasi.

“Pertumbuhan ekonomi dan kemajuan sosial bergantung pada kualitas demokrasi,” kata Guru Besar Sosio Teknologi NTU Sulfikar Amir dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari Antara pada Selasa, 9 Maret 2021.

Baca Juga: Kementan dan Pemprov DKI Gelar Pangan Murah di 55 Lokasi hingga 30 Maret, Cabe Rawit Merah Rp75.000 per Kg

Salah satu parpol yang sedang disorotinya yakni Partai Demokrat (PD) yang diketuai Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) tetapi muncul nahkoda baru versi KLB dipimpin Moeldoko.

Langkah ini diibaratkan sebagai perampasan tanah oleh orang-orang yang berkuasa.

“Dalam politik, ini menjadi power grab, apalagi ada indikasi ini dilakukan secara terorganisasi," ujarnya.

Baca Juga: Ronnie Rusli Soroti Isu 'Imbalan' Rp100 Juta di KLB Demokrat: Kalau Harga Cocok Tinggal Modal Janji

Kudeta pimpinan PD oleh kalangan luar parpol ini diperkirakan berdampak bagi sektor keuangan seperti penurunan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

Bahkan, peristiwa tersebut juga berkaitan dengan iklim investasi di Tanah Air yang anjlok saat pengambilalihan PD.

Dengan demikian, pelaku pasar modal David Sutyanto meminta pemerintah bisa menangani hasil Kongres Luar Biasa (KLB) PD di Deli Serdang yang dinilai ilegal, terlebih mencerminkan ketidakpastian hukum di Indonesia.

Baca Juga: Sindir Tajam Pemerintah, Pangi Syarwi: Demokrat Diambil, Oposisi Diambil, Demi Agenda Presiden 3 Periode?

Syarwi Pangi Chaniago, Direktur Eksekutif Voxpol Research and Consulting Center, menyayangkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) belum mengambil sikap atas kejadian tadi.

Padahal, peristiwa itu melibatkan bawahannya yang menjabat sebagai Kepala Staf Kepresidenan (KSP) yakni Moeldoko.

Perbincangan tentang KLB PD di Deli Serdang tidak hanya terjadi di luar jaringan (luring). Tetapi juga terjadi di dalam jaringan (daring) yang dilakukan oleh individu dan lembaga.

Baca Juga: Sebut Moeldoko Telah Salah Pilih Jalan Perang, Irwan Fecho: Kelak Sejarah Buruk Dibawa Mati Tanpa Kehormatan

Kalangan yang pro juga diketahui KLB PD di Deli Serdang tidak melakukan percakapan secara masif.

Kondisi tersebut dinilai Kabalitbang PD Tomi Satryatomo sebagai perang narasi guna mempengaruhi opini publik antara DPP PD dan para pelaku KLB ilegal menggunakan big data analytics.

Sebelumnya, Kepolisian Republik Indonesia (Polri) siap mengantisipasi situasi keamanan dan ketertiban (kamtibmas) di masyarakat terkait kepengurusan ganda di PD.

Baca Juga: Peserta KLB Hanya Dapat 5 Juta dari yang Dijanjikan, Cipta Panca: Mau Aja Dibohongi Gerombolan Kang Tipu!

Polri bertugas menjaga kamtibmas di masyarakat sesuai Undang-Undang (UU) Nomor 2 Tahun 2002 Pasal 13 serta menegakkan hukum dan memberikan perlindungan, pengayoman serta pelayanan kepada masyarakat.

"Tentunya masalah di partai itu masalah internal,” ucap Kepala Biro Penerangan Masyarakat Humas Polri Brigjen Rusdi Hartono di Mabes Polri, Jakarta. ***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler