Moeldoko Kabarnya Janjikan Peserta KLB Jabatan Ketua DPD-DPC , Hendri: Berarti Ia Dipilih Suara Hantu Saat KLB

13 Maret 2021, 14:40 WIB
Sekretaris Bakomstra DPP Partai Demokrat, Hendri Teja. /Twitter @hendriteja

PR DEPOK - Sekretaris Bakomstra DPP Partai Demokrat, Hendri Teja, mengomentari soal isu bahwa Kepala Staf Presiden (KSP), Moeldoko, menjanjikan jabatan sebagai Ketua DPD dan Ketua DPC kepada para pendukung KLB di Deli Serdang, Sumatra Utara.

Dalam cuitan yang diunggah di akun Twitter pribadinya @hendriteja pada Sabtu, 13 Maret 2021, ia menuturkan bahwa jika memang Moeldoko benar-benar menjanjikan jabatan tersebut, maka terbukti bahwa peserta KLB waktu itu bukanlah Ketua DPD maupun DPC.

"Jika Moeldoko brani jnjikan jabatan Ketua DPD-DPC untuk pendukung KLB, berarti yg datang KLB tempo hari mmng bukan para ketua DPD/DPC Demokrat," ujarnya, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com.

Baca Juga: Kemensos Akan Bangun Akses Internet di Kawasan 3T, Salah Satunya Kawasan Suku Anak Dalam di Jambi

Cuitan Hendri Teja. Tangkapan layar Twitter @hendriteja

Menurutnya, jika benar bahwa para peserta bukan Ketua DPD atau DPC, maka mereka bukanlah pemilik suara yang sah.

Oleh karena itu, lanjutnya, dapat dikatakan bahwa Moeldoko menjadi Ketua Umum Partai Demokrat versi KLB lantaran dipilih oleh suara-suara hantu.

"Bukan pemilik suara sah. Artinya, Moeldoko dipilih oleh suara2 hantu," tutur Hendri Teja mengakhiri.

Di sisi lain, salah seorang kader Partai Demokrat yang mengaku menjadi salah satu peserta di KLB Deli Serdang tersebut juga merasa janggal dengan sistem voting yang dilakukan pada saat memilih ketum yang akan menggantikan AHY.

Baca Juga: Dorong Pemprov DKI Jakarta Percepat Penyaluran BST, Lukmanul Hakim: Mohon Diperjelas Jadwalnya

"412 peserta yang ikut dalam kongres ini, yang sah itu suaranya hanya 32 DPC, yang sisanya ini suara hantu. Tidak ada, macam saya ini suara hantu. Saya tidak ada kapasitas untuk memilih. Kalau hadir, ya bisa saya hadir, unsur saya wakil ketua. Tapi kalau memberikan hak suara tidak bisa. Nah inilah yang terjadi dalam kongres," ujar mantan Wakil Ketua DPC Kota Kotamobagu, Gerald Piter Runtuthomas.

Ia lantas menegaskan bahwa dirinya menolak hasil KLB Demokrat tersebut lantaran pelaksanaannya tidak sesuai dengan aturan yang tertera dalam AD/ART Partai Demokrat.

Sementara itu, hingga saat ini Moeldoko belum juga muncul memberikan pernyataan usai dirinya terpilih menjadi Ketua Umum Partai Demokrat versi KLB.

Baca Juga: Demi Hormati Hari Raya Nyepi, Bandara I Gusti Ngurah Rai Akan Ditutup Selama 24 Jam

Sejumlah pihak lantas mempertanyakan keberadaan pembantu presiden yang masih aktif menjabat itu.

Moeldoko sebelumnya ramai diperbincangkan publik lantaran dinilai telah melakukan upaya pengambilalihan Partai Demokrat.***

Editor: Annisa.Fauziah

Sumber: Twitter

Tags

Terkini

Terpopuler