PR DEPOK – Mantan Sekretaris Kabinet Republik Indonesia, Dipo Alam buka suara terkait kebijakan yang tengah diwacanakan pemerintah.
Baru-baru ini, pemerintah pusat akan melakukan impor beras sebanyak 1 juta ton pada awal tahun 2021 ini.
Sebagaimana diberitakan, kebijakan tersebut bertujuan untuk menjaga stok beras nasional ke depannya.
Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto pun telah menjelaskan mekanisme impor tersebut.
Ia menerangkan bahwa impor beras sebesar 1 juta ton yang dibagi 500.000 ton untuk cadangan beras pemerintah (CBP) dan sisanya sesuai kebutuhan Bulog.
Airlangga beranggapan bahwa stok beras perlu dijaga karena pemerintah perlu melakukan pengadaan beras besar-besaran.
Pengadaan tersebut dilakukan untuk menyediakan pasokan beras bansos selama masa PPKM.
Selain itu juga mengingat terjadinya bencana di beberapa tempat yang dinilai mengancam ketersediaan pasokan beras nasional.
Melalui akun Twitter miliknya, Dipo Alam menyayangkan adanya wacana kebijakan tersebut.
Padahal, menurutnya, beras produksi asli petani Indonesia masih tersedia.
Baca Juga: Razman Nasution Disebut Manusia Multi Partai, Rifai Darus: Gile! Ternyata Ini Ciri Perusak Demokrasi
“Padahal beras produksi asli petani Indonesia ada,” tulis Dipo Alam pada Senin, 15 Maret 2021 seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com.
Dengan demikian, ia lantas menyinggung istilah janji ‘revolusi mental’ yang digencarkan pemerintah selama ini.
“Ya janji2nya sekedar janji2 asli ‘revolusi mental’ beliau,” tuturnya menyindir.
Maka dari itu, Dipo Alam pun mendukung organisasi dan lembaga terkait, yakni Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI), Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo, dan Badan Urusan Logistik (Bulog).
“Hidup HKTI! Hidup Mentan! Hidup Bulog! Hidup 11 MARET! Eh dah lewat?” ujarnya masih dalam cuitan yang sama.
Ia pun mengingatkan pemerintah agar tidak lupa menyiapkan lahan, pabrik pupuk, dan bibit unggul dalam sektor pertanian.
Baca Juga: Terkait Temuan Kasus Pembekuan Darah Pasca Vaksinasi, Kemenkes Tunda Distribusi Vaksin AstraZeneca
“Inget lahan disiapian, pabrik pupuk dibangun, bibit unggul,” ujar Dipo Alam.***