PR DEPOK – Ekonom senior, Emil Salim tiba-tiba menyinggung masa pemerintahan Presiden ke-2 RI, Soeharto.
Hal tersebut Emil Salim sampaikan melalui akun Twitter miliknya @emilsalim2010 pada Sabtu, 20 Maret 2021 kemarin.
Menurut Emil Salim, ada beberapa hal yang patut diakui bahwa Indonesia pernah dipandang dalam bidang lingkungan hidup global, meski tak bisa disangkal Soeharto juga memiliki kekurangan.
Baca Juga: Beredar Video Habib Rizieq Suap Oknum Jaksa di Medsos, Kejagung RI Bilang Begini
“Presiden Soeharto bisa ada kekurangannya,” kata Emil Salim sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com Minggu, 21 Maret 2021.
Dalam cuitannya itu, Emil Salim mengatakan bahwa Indonesia merupakan negara pertama di dunia yang mempunyai seorang Menteri Lingkungan Hidup pada tahun 1978.
Sebagai informasi, Emil Salim merupakan Menteri Lingkungan RI pertama yang menjabat dari tahun 1978 hingga 1983.
“Namun di masa pimpinan beliau, RI = negara pertama di dunia yg miliki Menteri Lingkungan Hidup 1978,” ucapnya.
Mantan Menteri Negara Penertiban Aparatur Negara itu juga mengungkapkan bahwa Indonesia aktif dalam mempelopori konsep Pembangunan Berkelanjutan.
Perlu dicatat, konsep Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development pertama kali diperkenalkan pada konferensi pertama PBB yang memiliki tujuan sosial dalam bidang Lingkungan Hidup di Stocklom pada tahun 1972.
Konferensi tersebut dipicu oleh kekhawatiran masyarakat global akan kemiskinan yang berlarut-larut dan meningkatnya ketidakadilan sosial.
Kemudian juga ditambah dengan kebutuhan pangan dan masalah lingkungan global, serta kesadaran bahwa ketersedian sumber daya alam untuk mendukung pembangunan ekonomi amatlah terbatas.
“RI aktif dlm Komisi Dunia pelopori ‘Pembangunan Berkelanjutan’,” kata dia menjelaskan.
Selanjutnya, Emil Salim juga mengatakan bahwa Indonesia juga turut menciptakan Konvensi Perubahan Iklim pada 1992.
Konvensi tersebut bertujuan untuk menstabilisasi konsentrasi gas-gas rumah kaca di atmosfer pada tingkat yang tidak membahayakan sistem iklim.
Sehingga, ekosistem dapat memberikan jaminan pada produksi pangan dan keberlanjutan pada pembangunan ekonomi.
“RI ikut cipta Konvensi Perobahan Iklim & Biodiversity (1992),” ujar Emil Salim mengakhiri cuitan.
***