Mentan Minta Maaf tak Bisa Tolak Impor Beras, Arief Poyuono Bertanya-tanya: Kerjanya Ngapain Ya? Kan...

22 Maret 2021, 17:06 WIB
Mantan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Arief Poyuono. /Antara

PR DEPOK - Isu impor beras yang direncanakan pemerintah belakangan ini menjadi topik pembicaraan hangat di media sosial.

Banyak pengamat dan para ahli yang menolak wacana tersebut lantaran musim panen beras akan segera tiba dan tentunya hasil beras dari petani lokal akan berlimpah.

Namun, baru-baru ini Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo menyatakan permintaan maafnya karena tidak bisa menolak kebijakan impor beras dari pemerintah untuk 2021.

Baca Juga: Gus Umar Sebut Hasil Survei Anies Baswedan Keliru: Anak Muda Sekarang kalau Gak Gibran, Ya Bobby!

Merasa tidak punya kedudukan secara hukum untuk menolak kebijakan tersebut, Syahrul mengungkapkan bahwa tugas impor tidaklah berada pada Kementerian Pertanian.

Menyoroti permintaan maaf Mentan, mantan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Arief Poyuono memberikan kritikan melalui akun Twitternya @bumnbersatu.

Dalam cuitan di akun Twitter pribadinya, Arief Poyuono mempertanyakan apa saja yang telah dilakukan Mentan selama ini.

"Ini mentan kerja ngapain ya?" kata Arif Poyuono seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com pada Senin, 22 Maret 2021.

Baca Juga: Razman Kerap Berganti Seragam Partai, Herzaky: Baju Mudah Didapat, tapi Kebenaran Tak Bisa Kau Dustakan

Seolah mencecar, Arief Poyuono menanyakan data produksi dan stok beras nasional yang seharusnya dimiliki oleh Menteri Pertanian.

"Memang enga punya data produksi dan stock beras nasional," ucapnya menambahkan.

Tak hanya itu, Arief Poyuono juga meragukan keterlibatan Menteri Pertanian dalam rapat yang membahas soal impor beras yang dilaksanakan pemerintah.

Pasalnya menurut dia, Mentan Syahrul Yasin terlibat memberikan izin perihal kebijakan impor beras yang polemik tersebut.

"Memang impor beras enga ikut rapat & impor beras kan izin karantina dan mentan juga.. @jokowi @sudjiwotedjo," ujar Arief menambahkan.

Baca Juga: Survei Sebut 65 Persen Anak Muda Puas dengan Kinerja Jokowi, Rocky: Sama Saja Hina Milenial Indonesia

Seperti diberitakan sebelumnya, wacana impor beras santer dibicarakan dan diberitakan media ke publik.

Pihak Perum Bulog pun menyatakan bahwa ketersediaan beras di gudang Bulog hingga saat ini dinilai cukup untuk beberapa kebutuhan.

Namun, Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi menyatakan bahwa kebijakan impor dilakukan sebagai pemenuhan stok di Bulog untuk berjaga-jaga.

Hal itu dilakukan lantaran menurutnya daya serap gabah oleh Bulog pada Maret ini tergolong rendah, di mana musim hujan menjadi faktor yang berdampak pada basahnya gabah.

Baca Juga: Habib Rizieq Disarankan Jadi Influencer Vaksin Covid-19, Ferdinand: Buat Apa? Masih Banyak yang Lebih Baik

"Jadi hitungan saya stok akhir Bulog yang 800 ribu, dikurangi stok impor 300 ribu ton. Berarti stok itu tidak mencapai 500 ribu ton, ini yang paling rendah dalam sejarah Bulog," kata Muhammad Lutfi.***

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: Twitter @bumnbersatu

Tags

Terkini

Terpopuler