PR DEPOK – Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra menanggapi konferensi pers yang digelar Demokrat kubu KLB Deli Serdang.
Sebelumnya diketahui, Demokrat kubu KLB menggelar jumpa pers di lokasi proyek Wisma Atlet Hambalang, Bogor, Jawa Barat.
Gelaran konferensi pers tersebut juga dikabarkan berlangsung di tengah hujan lebat.
Baca Juga: Dokter Teladan se-Indonesia yang Diusung Partai Nasdem Terpilih Jadi Bupati Belu NTT
Politisi Partai Demokrat versi KLB, Max Sopacua membeberkan alasan kubunya menggelar jumpa pers di lokasi proyek Wisma Atlet Hambalang.
Hal tersebut, lanjut dia, bertujuan untuk mengingat kembali masa lalu.
“Kenapa Demokrat KLB ini di Hambalang. Tempat inilah, proyek inilah yang menjadi salah satu bagian yang merontokkan elektabilitas Demokrat ketika peristiwa-peristiwa itu terjadi,” kata Max Sopacua.
Baca Juga: DIbuka 1 April, Berikut Jadwal dan Alur Pendaftaran UMPTKIN 2021
Ia menilai, sejak diusutnya kasus korupsi megaproyek senilai Rp2,5 triliun itu oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), elektabilitas Partai Demokrat terus turun.
Pasalnya, kasus proyek Wisma Atlet tersebut telah menyeret sejumlah petinggi Partai Demokrat.
Di sisi lain, pihak Partai Demokrat pun menganggap jumpa pers Demokrat kubu KLB tersebut sebagai bentuk frustasi.
“Partai Demokrat menegaskan bahwa konferensi pers ini merupakan bentuk frustasi dan upaya menutupi rasa malu kepada peserta KLB abal-abal dan khalayak luas,” ucap Herzaky seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Antara pada Jumat, 26 Maret 2021.
Menurutnya, Demokrat versi KLB ingin mengalihkan isu dari rentetan upayanya dua pekan terakhir yang dinilai gagal.
“Pertama, katanya pasca-KLB abal-abal akan segera memasukkan berkas ke Kemenkumham. Faktanya, butuh waktu lebih dari seminggu untuk mengajukan,” ujarnya.
Kedua, lanjut dia, laporan Marzuki Alie yang dilayangkan ke Bareskrim Polri telah ditolak.
“Ketiga, laporan Moeldoko ke Polda Metro Jaya, juga ditolak. Terakhir, gugatan Marzuki Alie dan kawan-kawan ke PN, dicabut karena ketidakyakinan mereka terhadap legal standing,” tuturnya.
Akan tetapi, ia menegaskan bahwa partainya akan tetap fokus pada beberapa poin, salah satunya menunggu sikap Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) menggugurkan permohonan Demokrat versi KLB.
“Kemudian fokus pada gugatan perbuatan melawan hukum yang kami ajukan di PN Jakarta Pusat, terhadap Jhony Allen, Darmizal, Marzuki Alie, dan kawan-kawan atas penggunaan atribut Partai Demokrat dan pelaksanaan KLB yang bertentangan dengan hukum,” kata Herzaky.***